Sukses

Sentimen Yunani Belum Selesai, IHSG Melemah ke Level 4.906,05

Investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 100 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 100 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus bertahan di zona merah pada perdagangan Selasa (7/7/2015). Pelaku pasar masih menanti kejelasan penyelesaian utang Yunani.

Pada penutupan perdagangan saham, IHSG turun tipis 10,69 poin (0,22 persen) ke level 4.906,05. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,37 persen ke level 839,86. Sebagian besar indeks saham acuan melemah, kecuali indeks DBX dan Pefindo25.

Ada sebanyak 131 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Sedangkan 121 saham lainnya menghijau. Sedangkan 108 saham lainnya diam di tempat. Transaksi perdagangan saham hari ini cukup normal.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 206.612 kali dengan volume perdagangan saham 4,45 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 4 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham konstruksi yang naik 1,45 persen dan sektor perdagangan yang menguat 0,39 persen. Sektor saham pertambangan turun 1,15 persen, dan memimpin penurunan sektor saham. Lalu disusul sektor saham aneka industri yang melemah 1,04 persen dan sektor infrastruktur yang tergelincir 0,79 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 100 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 100 miliar.

Saham-saham yang menguat antara lain saham BOLT yang merupakan saham pendatang baru di Bursa Efek Indonesia. Saham BOLT naik 50 persen ke level Rp 825 per saham, saham PGLI mendaki 10,17 persen ke level Rp 65 per saham, dan saham KBLM menanjak 9,40 persen ke level Rp 128 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham PNSE turun 10,28 persen ke level Rp 410 per saham, saham BTON turun 9 persen ke level Rp 455 per saham, dan saham SMMT susut 7,84 persen ke level Rp 1.705 per saham.

Analis PT Universal Broker, Satrio Utomo menjelaskan, pergerakan turun IHSG sudah membawa IHSG mencapai kisaran suport di 4.850 hingga 4.910.  Namun belum ada tanda-tanda bahwa IHSG bakal memberikan signal postiif. 

"Baru saham-saham sektor konstruksi yang terlihat bergerak menguat. Sedangkan saham-saham sektor perbankan terlihat masih lemas," tuturnya.

Sentimen dari Yunani masih terlihat di IHSG. Banyak investor lebih memilih untuk menata ulang portofolio mereka. Sedangkan sentimen dalam negeri juga belum terlihat. Pelaku pasar sedang menunggu hasil pertumbuhan ekonomi kuartal II 2015.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini