Sukses

Rambah Rute Internasional, Sriwijaya Air Tambah 2 Pesawat

Sriwijaya Air bakal menambah jumlah armadanya‎ di tahun ini

Liputan6.com, Jakarta - Maskapai penerbangan nasional Sriwijaya Air bakal menambah jumlah armadanya‎ di tahun ini. Setidaknya ada dua pesawat baru yang akan datang pada bulan Agustus 2015 berjenis Boeing 737-900 ER.

‎Direktur Komersial Sriwijaya Air Toto Nursatyo mengungkapkan, pembelian pesawat baru tersebut dilakukan saat penyelenggaraan Paris Air Show beberapa waktu lalu di Prancis.

"Kebetulan kita dapat penawaran luar biasa yang bisa cepat delivery, ini jarang terjadi, baru tanda tangan, dua bulan kemudian langsung dikirim. Jadi mungkin Boeing ada stok karena dengan ekonomi seperti ini ada beberapa maskapai yang menunda pemesanannya," kata Toto saat berbincang dengan wartawan di Jakarta yang ditulis Rabu (8/7/2015).

Menurut Toto, hal ini merupakan sejarah baru bagi Sriwijaya setelah selama 11 tahun terahir dirinya belum mampu membeli pesawat baru seiring dengan semakin ketatnya persaingan di industri penerbangan dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Pemilihan pembelian pesawat tipe 737-900 ER ini dikarenakan perseroan ingin meningkatkan jumlah penumpang di tahun ini. Hingga Juni 2015, Sriwijaya Air dan Nam Air telah berhasil mengangkut penumpang sekitar 4 juta penumpang.

"Nanti pesawat ini akan kita pasang kursi 220. Ini mudah-mudahan akan menjadikan kita semakin bersaing lagi, selama ini kita tidak terbangi semua rute-rute padat‎ karena tidak kuat bersaing," tegasnya.

Selama ini juga, Sriwijaya mengambil strategi untuk lebih mengembangkan rute-rute secondary seperti beberapa daerah di wilayah Indonesia Timur.

Rencananya, dua pesawat ini akan digunakan untuk pengembangan rute-rute internasional, seperti salah satunya ke salah satu kota di Tiongkok. Hal itu sesuai dengan rencana perusahaan untuk meningkatkan pendapatan dolar perusahaan.

"‎Target kita 25 persen dari total pendapatan kita itu sudah cukup biayai dolar kita, sekarang kita baru 12 persen‎," ucapnya.

Peningkatan pendapatan dolar tersebut dikarenakan maskapai memiliki biaya operasional yang mayoritas menggunakan dolar AS. Sementara di sisi lain, sebagai maskapai domestik pendapatan terbesar dari rupiah. (Yas/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Sriwijaya Air merupakan maskapai penerbangan Indonesia yang didirikan oleh keluarga Lie dengan Johannes Bundjamin dan Andy Halim.

    Sriwijaya Air

Video Terkini