Maskapai Indonesia Harus Miliki Rute Terbang ke Arab Saudi

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai negara yang memiliki mayoritas penduduk beragama muslim, maka Jeddah, Arab Saudi, menjadi satu lokasi yang sering dikunjungi warga Indonesia untuk menjalankan ibadah Umroh ataupun Haji. Untuk memfasilitasi hal itu, maskapai asal Indonesia seharusnya mengembangkan rute Indonesia-Jeddah.

Direktur Komersial Sriwijaya Air, Toto Nursatyo mengungkapkan, pasar yang besar untuk rute Indonesia ke Arab saudi seharusnya dimanfaatkan oleh industri penerbangan dalam negeri dan bukan dikuasai oleh maskapai-maskapai asing.

"Kenapa airlines Indonesia harus wajib terbang ke Jeddah, kalau Airlines Indonesia tidak terbang ke sana sangat konyol. Ini pasar kita. Jangan justru lewat Etihad, atau lainnya. Karena itulah kami ingin terbang ke sana," kata Toto saat berbincang dengan wartawan yang ditulis, Rabu (8/7/2015).

‎Namun memang, Toto menyadari bahwa saat ini belum semua maskapai asal Indonesia bisa terbang ke Arab. Hal itu dikarenakan tidak semua maskapai itu memiliki armada wide body yang menjadi syarat penerbangan ke Jeddah.

Oleh karena itu, Toto yakin semua maskapai pasti menginginkan untuk terbang ke sana. Untuk itu dirinya mengajak manajemen maskapai asal Indonesia lainnya untuk terus berjuang demi memfasilitasi warga Indonesia ke Arab Saudi.

Untuk Sriwijaya Air sendiri, rencananya akan mendatangkan pesawat berbadan lebar untuk mendapatkan rute ke Arab Saudi tersebut dalam waktu dekat ini. ‎"Kami berniat untuk terbang ke sana, dan kita sangat berminat dan serius, mudah-mudahan ada kabar baik di tahun depan, harus (beli pesawat berbadan lebar)," tutup Toto.

Saat ini Sriwijaya Air telah memiliki penerbangan dengan rute Internasional. Mayoritas penerbangan internasional tersebut lebih banyak rute ke beberapa kota di Tiongkok. Di beberapa kota Tiongkok, Sriwijaya memiliki rute penerbangan reguler dan rute-rute penerbangan carter. (Yas/Gdn)