Sukses

Pemakaian Pipa Gas Bisa Hilangkan Aksi Mafia Elpiji

Pemerintah berniat mengganti elpiji dengan menggunakan gas bumi yang disalurkan melalui pipa.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah ingin pemanfaatan gas bumi ditingkatkan melalui program konversi tahap kedua melalui pemanfaatan gas bumi untuk rumah tangga. Hal tersebut juga bisa menghilangkan praktik mafia pada elpiji.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, pemerintah telah sukses mengubah penggunaan minyak tanah ke epiji. Selain menghemat pengeluaran negara, penggunaan elpiji sebagai bahan bakar rumah tangga juga dapat memutus aksi mafia minyak tanah.

"Konversi ini tahap kedua setelah rumah tangga dihilangkan minyak tanah ini sukses bukan dari rakyat tapi mafia minyakya nah ada yang kehilangan triliunan," kata Sudirman, di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (10/7/2015).

Sudirman menambahkan, setelah mengganti minyak tanah dengan elpiji. Pemerintah berniat mengganti elpiji dengan menggunakan gas bumi yang disalurkan melalui pipa.

"Sekarang bagaimana elpiji pakai tabung jadi gas kota," ungkap Sudirman.

Selain rumah tangga, kendaraan dan pembangkit listrik yang masih menggunakan BBM juga menjadi incaran pemerintah untuk dikonversi energinya dengan bahan bakar gas (BBG).

" Kemudian BBM dikonvresi kedaaraan dan listrik," tuturnya.

Sudirman menjelaskan bahwa Pemerintah perlu menata ulang strategi pemanfaatan gas bagi masyarakat, khususnya melalui jaringan gas, hal ini perlu dilakukan karena banyaknya masalah yang ditemui pada saat ini.
 
Dalam mempercepat pembangunan dan pemanfaatan infrastruktur gas, dirinya mempersilakan seluruh pemerintah daerah untuk menyiapkan keempat aspek tersebut dan jika sudah terpenuhi, dirinya siap menindaklanjuti.

Pilot project jaringan gas dimulai sejak tahun 2009 di Kota Palembang dan Surabaya. Hingga akhir 2014, jaringan gas telah dibangun di 11 provinsi yang terdiri dari 21 kota/kabupaten se-Indonesia.

Total sambungan jaringan gas nasional terdiri dari APBN dan Non-APBN. 203.100 sambungan rumah tangga (SR) diantaranya merupakan Non-APBN, sementara 89.460 berasal dari APBN.
 
Hingga saat ini jaringan gas yang telah dibangun oleh APBN di 19 kota mengalir ke 89.459 sambungan SR, dengan rincian mengalir ke 54. 740 SR di 10 kota sementara 34.719 SR yang tersebar di 9 kota belum mendapatkan aliran gas. Di sisi lain, jaringan gas yang berasal dari non-APBN hampir seluruhnya mengalir.
 
Tahun 2015 ini, Kementerian ESDM akan membangun jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga  di Lhok Sukon dan Pekanbaru masing-masing  sekitar 4.000 SR total sekitar 8.000 SR. 

Dengan sumber pendanaan non-APBN sebesr 4.600 SR oleh PT Pertamina (Persero) di Prabumulih dan Jambi. Sementara PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) akan membangun 15.000 SR di sembilan kota, yaitu Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Cirebon, Palembang, Jabodetabek dan Medan. (Pew/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini