Sukses

Top 5 Bisnis: RI Bakal Diserbu Ribuan Warga Jepang

Jepang telah menetapkan Indonesia sebagai satu negara tujuan investasi utama pada tahun 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Jepang telah menetapkan Indonesia sebagai satu negara tujuan investasi utama pada tahun 2015. Alhasil saat ini banyak para investor Jepang yang menyatakan minatnya untuk pembangunan beberapa  proyek infrastruktur di Indonesia, seperti pembangkit listrik (power
plant) dan kereta cepat Jakarta-Bandung.

Tidak hanya itu, utusan Perdana  Menteri Jepang‎, Mirotomo Izumi ketika bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo di Istana Kepresidenan mengaku akan ada setidaknya 1.000 warga  Jepang datang ke Indonesia sebelum akhir 2015 ini.

Informasi mengenai serbuan warga Jepang ke Indonesia menjadi artikel yang paling menyita perhatian masyarakat. Tak hanya itu, pernyataan Presiden Jokowi yang menghentikan impor kapal dan informasi seputar pembayaran tunjangan hari raya (THR) juga  menjadi artikel paling diburu pembaca.

Lengkapnya, berikut lima artikel paling populer di kanal bisnis Liputan6.com edisi  Jumat, 10 Juli 2015:

1. Ribuan Warga Jepang Bakal Serbu Indonesia Akhir 2015

Ribuan warga Jepang tersebut terdiri dari berbagai kalangan mulai dari pemerintahan, pengusaha dan para warga biasa yang berstatus sebagai

wisatawan asal Jepang.

Ini merupakan bentuk dukungan dari Pemerintah Jepang dalam mempromosikan Indonesia kepada para warganya mengingat pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan bebas visa bagi para wisatawan asal Jepang.

2. Sekali Deal, Gadis 26 Tahun Ini Langsung Jadi Miliarder

Properti memang bisnis yang menjanjikan. Baru-baru ini seorang agen properti muda menjadi miliarder hanya dalam semalam setelah berhasil menjual sebuah penthouse di Le Nouvel Ardmore seharga US$ 51 juta.

Agen Shirley Seng mendapatkan komisi sekitar US$ 1,5 juta atau Rp 20 miliar (kurs: Rp 13.334/US$). Seng yang kini baru berusia 26 tahun enggan menyebutkan secara detil mengenai penjualan 43 unit condo tersebut.

Meski begitu, dia mengkonfirmasi pembayaran telah dituntaskan bulan lalu setelah berbagai negosiasi yang dimulai pada Maret. Harga penjualan yang sangat tinggi ini diyakini merupakan rekor tertinggi untuk sebuah penthouse lokal.

3. Ingat! Hari Ini Batas Akhir Pembayaran THR

Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri mengingatkan kepada para pengusaha untuk segera membayarkan tunjangan hari raya (THR) kepada pegawainya. Pasalnya, hari ini Jumat (10/7/2015) merupakan hari terakhir pembayaran THR bagi para pegawai di Indonesia.

Kementerian Tenaga Kerja beberapa waktu lalu telah mengeluarkan menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 7/MEN/VI/2015 tentang Pembayaran Tunjangan Hari Raya Keagamaan dan Himbuan Mudik Lebaran Bersama.

Surat edaran tertanggal 3 Juni 2015 tentang pembayaran THR dan Mudik Lebaran ini ditujukan kepada para Gubernur dan para Bupati dan Walikota di seluruh Indonesia. Diharapkan para kepala daerah dapat mengingatkan para pelaku usaha di wilayah masing-masing untuk segera membayarkan THR tersebut.‎

4. Jurus Jitu Atur Tagihan Kartu Kredit

Pernahkah Anda menemui kesulitan dalam mengurus tagihan kartu kredit? Kalau ya, mungkin Anda kurang lihai dalam mengatur keuangan Anda.RayeAnn Hoffman, wakil direktur dari sebuah layanan konseling kredit di Minnessota, Amerika Serikat membeberkan beberapa tips yang dapat Anda pakai untuk mengatur pengeluaran pembelanjaan kartu kredit Anda.

5. Indonesia Stop Impor Kapal

Saat menyambangi galangan kapal di Batam, Presiden Jokowi menemukan fakta 80 persen kapal yang dibeli Indonesia berasal dari impor.Hal ini tentu saja membuat Jokowi menjadi gemas karena galangan kapal nasional kini sudah mampu membangun kapal dengan berbagai ukuran.

"Coba bayangkan Indonesia itu zona ekonomi maritim terbesar di dunia, namun saat ini 80 persen dari semua kapal yang dibeli tiap tahun adalah dari impor," kata Jokowi

Di samping bisa memperbaiki neraca perdagangan, industri galangan kapal yang menyerap banyak tenaga kerja. Indonesia, lanjut Jokowi, memiliki banyak tenaga kerja muda yang bisa dididik untuk bekerja di galangan kapal.Untuk itu dalam rapat terbatas yang digelar pemerintah Jokowi memerintahkan agar tak ada lagi pemesanan kapal dari luar negeri.

(Ndw/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.