Dua Keuntungan Terapkan Subsidi Langsung Elpiji 3 Kg

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah saat ini tengah mengkaji dua opsi perubahan mekanisme penyaluran subsidi elpiji 3 Kilogram (kg). Opsinya adalah distribusi tertutup dan subsidi langsung ke individu.  

Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero), Ahmad Bambang mengungkapkan distribusi tertutup artinya mekanisme penyaluran subsidi dengan membatasi siapa saja rumah tangga yang berhak untuk menerima subsidi tersebut.

"Ini harus dibuktikan dengan data statistik, siapa saja yang berhak. Kita baru sanggup melaksanakan, apabila pemerintah punya sistem dan aturan tegasnya," kata dia di Jakarta, seperti ditulis Minggu (12/7/2015).

Sedangkan opsi kedua, tambah Ahmad, subsidi langsung. Artinya subsidi langsung disalurkan kepada orang yang berhak menerima. Mekanismenya seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT).

"Misalnya setiap orang diberi jatah 2,5 tabung sampai 3 tabung atau 8 Kg per bulan. Lalu ditransfer uangnya kepada penerima," kata Ahmad.

Ahmad mengaku, Pertamina lebih mendukung pemerintah untuk menerapkan mekanisme subsidi elpiji langsung. Alasannya, lanjut dia, harga gas melon dan epliji 12 Kg akan sama, sehingga tidak ada lagi disparitas harga terlampau jauh.

"Kalau subsidi langsung dijalankan, maka orang kaya tidak akan migrasi ke tabung 3 Kg, balik lagi ke 12 Kg karena harganya sama. Keuntungan lain, kemungkinan terjadinya pengoplosan tidak ada," tegas dia.

Paling penting buat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini, cara tersebut bisa meningkatkan penjualan tabung gas non subsidi 12 Kg. "Penjualan 12 Kg meningkat, karena kita perkirakan target penjualan elpiji 12 Kg sebanyak 1,2 juta tabung di tahun ini, tapi sepertinya realisasi 800 ribu tabung saja tidak sampai karena banyak yang pindah ke elpiji 3 Kg," jelas Ahmad.  (Fik/Ahm)