Sukses

Kesepakatan Dana Talangan Baru Yunani Temui Jalan Buntu

Pertemuan menteri keuangan zona Euro membicarakan masalah kredibilitas dan kepercayaan Yunani untuk kesepakatan dana talangan.

Liputan6.com, Brussels - Menteri Keuangan zona Eropa menemui jalan buntu untuk tetap mempertahankan Yunani di kawasan Euro dan pembicaraan bailout baru. Hal itu membuat pembicaraan darurat berlanjut pada Minggu ini sehingga menunda kembali dana talangan.

Sementara itu, Yunani sendiri kehabisan uang, dan bank telah ditutup selama dua minggu terakhir. Jerman pun mengisyaratkan kalau utang Yunani terlalu besar. Proposal reformasi yang diajukan Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras pun tidak memadai.

Bahkan Yunani tidak mendapatkan kepercayaan untuk menepati janjinya. Pertemuan darurat ini pun kembali dilanjutkan pada Minggu pukul 11 pagi di Brussels.

"Ini masih sangat sulit, tapi kami terus bekerja. Masalah kredibilitas, kepercayaan dan keuangan juga dibahas dalam pertemuan itu," kata Menteri Keuangan Belanda, Jeroen Dijsselbloem seperti dikutip dari Bloomberg, Minggu (12/7/2015).

Rasa skeptimisme ini juga ditunjukkan oleh para pembuat kebijakan setelah Tsipras menang dukungan di parlemen Yunani untuk paket pemotongan belanja, tabungan pensiun dan kenaikan pajak, untuk memenangkan bantuan dana sekitar US$ 83 miliar.

Selain itu, Yunani juga mengusulkan perubahan pensiun publik seperti menaikkan usia pensiun dan langkah-langkah meningkatkan pengumpulan pajak. Proposal ini memang agak sedikit mirip dengan yang diajukan Kreditor pada akhir Juni 2015.

Yunani dan kreditor sedang berjuang untuk menghasilkan kesepakatan baru setelah Tsipras melewatkan pembayaran utang ke Dana Moneter Internasional/IMF pada 30 Juni. Akan tetapi pembicaraan selama hampir 9 jam belum ada tanda untuk menyepakati negosiasi dana talangan baru.

Pembicaraan tersebut bicara soal manfat reformasi ekonomi yang sebelumnya telah ditolak oleh pemilih Yunani dalam referendum pada 5 Juli 2015.

Akan tetapi, usulan baru proposal Yunani dinilai langkah positif. Namun, hal itu masih jauh dari kepastian apakah negosiasi formal untuk penyelamatan dana talangan baru. Yunani sendiri belum mengatakan berapa banyak uang yang ingin ditalangi sejak 2010. Sebelumnya Yunani telah menerima sekitar 233 miliar Euro dan IMF dalam lima tahun terakhir.

Adapun berikut hambatan untuk kesepakatan Yunani dengan kreditor antara lain :

1. Yunani akan perlu menerima reformasi lebih berat dan target fiskal untuk memperhitungkan penurunan cepat dalam keuangan. Apalagi prospek ekonomi juga berpengaruh karena penutupan bank dan kontrol modal.

2. Kepercayaan komitmen pemerintah Yunani untuk reformasi dan kemampuan melaksanakannya.

3. Opini sejumlah negara yang menggunakan euro termasuk Jerman dan Finlandia terhadap Yunani cenderung meninggi. Pihaknya tidak ingin menaruh uang ke tempat lebih berisiko. Sebuah dana talangan baru juga akan perlu diratifikasi oleh parlemen di Jerman, dan beberapa negara lainnya.

4. Yunani juga ingin kreditur merestrukturisasi utang. Eropa dapat memberikan lebih banyak waktu untuk membayar kembali pinjaman, dan memotong bunga dengan tingkat rendah. akan tetapi sejumlah negara zona Euro tak ingin membatalkan uang Yunani.

5. Beberapa negara di kawasan Euro mengatakan, pihaknya akan setuju dana talangan ketiga jika IMF turut mengambil bagian. Sementara itu, IMF sendiri telah memperjelas kalau pihaknya akan berpartisipasi bila Eropa setuju untuk merestrukturisasi utang Yunani. (Ahm/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.