Sukses

Jokowi Ingin Segera Bangun LRT dan Kereta Cepat

Pemerintah tidak ingin kehilangan momen membangun moda transportasi light rail transit sebelum harga tanah mahal.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan para menteri dan jajaran direksi perusahaan terkait di Istana Kepresidenan untuk membahas percepatan pembangunan moda transportasi Light Rail Transit (LRT) dan High Speed Train (HST).

Turut hadir dalam rapat tersebut diantaranya Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuldjono, Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero), Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan beberapa pihak terkait lainnya.

"Baik kota besar atau pun antar kota kereta api merupakan moda transportasi yang murah dan efisien karena itu perlu diprioritaskan," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (13/7/2015).

Karena itu dirinya berharap pembangunan dua moda transportasi tersebut dapat dimulai tahun ini. Lantaran pemerintah tidak ingin kehilangan momentum sebelum harga-harga tanah melambung tinggi.

Dia mencontohkan salah satu pembangunan moda transportasi massal yang terlambat adalah Mass Rapid Transit (MRT) yang saat ini tengah dibangun di tengah kota DKI Jakarta.

"MRT di Jakarta itu perencanaannya sudah 26 tahun tapi karena terlambat diputuskan sehingga saat pembangunan sekarang pertama, sulit dalam pembangunannya, karena kota sudah padat. Kedua, mahal karena pembebasan lahan," ujar Jokowi.

Seperti diketahui dalam pembangunan LRT, pemerintah telah menunjuk PT Adhi Karya (Persero) Tbk sebagai leadernya. Soal investasi, Adhi Karya akan bermitra dengan beberapa BUMN dan BUMD. LRT ini akan dibangun di pinggir jalan tol.

Sedangkan mengenai kereta cepat, pemerintah tengah melakukan seleksi terhadap dua proposal yang diajukan investor. Tiongkok dan Jepang menjadi dua negara yang berlomba-lomba mendapatkan persetujuan Jokowi dalam membangun kereta cepat. (Yas/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini