Sukses

Binakarya Jaya Jadi Pendatang Baru di Bursa

Perseroan akan menggunakan dana penawaran saham perdana untuk pengembangan bisnis anak usaha, bayar utang dan modal kerja.

Liputan6.com, Jakarta - PT Binakarya Jaya Abadi Tbk akan mencatatkan saham perdana di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten ke -11 pada perdagangan saham Selasa (14/7/2015).

Total saham yang dicatatkan sekitar 592,28 juta saham. Komposisi saham yang dicatatkan itu antara lain penawaran saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO) sebesar 150 juta saham dengan nilai nominal Rp 100.

Sedangkan jumlah saham pendiri sebesar 442,28 juta saham sehingga kapitalisasi pasar saham terbentuk sekitar Rp 592,28 miliar.Harga penawaran saham perdana Rp 1.000 per saham. Jadi total dana yang diraup dari initial public offering (IPO) mencapai Rp 150 miliar. 

Dana hasil IPO antara lain digunakan untuk pengembangan bisnis anak usaha sebesar 40 persen, bayar utang ke BTN sebesar 45,02 persen, dan modal kerja sebesar 14,98 persen. Jumlah pemegang saham lewat publik antara lain 947 pihak.

Dalam melaksanakan IPO, perseroan telah menunjuk PT RHB OSK Securities Indonesia sebagai penjamin emisi. Setelah IPO, pemegang saham perseroan antara lain Budianto Halim sebesar 34,96 persen, Go Heng Setiawan sebesar 37,03 persen, Leonardo Hans Salim sebesar 1,16 persen, Putu Junikayasa sebesar 0,84 persen, Elizabeth Jane sebesar 0,42 persen, Buniarji Wibisono sebesar 0,25 persen, dan publik sebesar 25,33 persen.

Pada 31 Desember 2014, perseroan mencatatkan total aset mencapai Rp 1,73 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,32 triliun. Sementara itu, total kewajiban sebesar Rp 1,35 triliun pada 31 Desember 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,11 triliun.

Perseroan membukukan laba bersih periode berjalan sebesar Rp 170,31 miliar pada 31 Desember 2014 dari periode 31 Desember 2013 sebesar Rp 85,29 miliar. Kenaikan itu ditopang dari pendapatan naik menjadi Rp 957,41 miliar pada 31 Desember 2014. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.