Sukses

Pegadaian: Batu Akik Tak Bisa Digadaikan

Tren kenaikan menggadaikan barang terjadi satu bulan sebelum Lebaran.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pegadaian (Persero) menegaskan kepada kalangan masyarakat untuk tidak lagi membawa berbagai macam jenis batu untuk digadaikan di Pegadaian.

Manajer Humas PT Pegadaian (Persero), Basuki Tri Andayani ‎mengungkapkan ada beberapa kantor pegadaian yang didatangi warga untuk mencoba menggadaikan batu akik tersebut.

"Banyak yang mencoba menggadaikan, tapi untuk batu akik itu tidak diterima sampai saat ini karena harganya subjektif," kata Basuki saat berbincang dengan Liputan6.com yang ditulis Kamis (16/7/2015).

Basuki menilai, fenomena batu akik ini hampir mirip dengan melambungnya harga beberapa jenis tanaman salah satunya gelombang cinta beberapa waktu yang hingga harga tanaman itu mencapai puluhan juta, bahkan ratusan juta.

Dia berpendapat, batu akik meski saat ini harganya melambung tinggi namun jika dilakukan analisa risiko ketika barang itu jatuh tempo, batu tersebut tidak akan laku.

"Ada yang bisa kami terima, tapi batu yang diikat dengan emas, dan yang kami nilai itu emasnya, bukan batu akiknya, karena harga emas itu relatif konsisten," tegas Basuki.

Seperti diketahui, tren menggadaikan barang jelang Lebaran ini mulai menurun. Tren kenaikan orang beramai-ramai menggadaikan barang justru terjadi satu bulan sebelum Lebaran, dengan kata lain saat memasuki Ramadan.

"Trennya minggu terahir jelang Lebaran itu orang banyak yang nebus barang gadaiannya, karena mereka PNS sudah terima gaji ke-13, pegawai juga sudah terima THR," kata dia.

Ia menjelaskan, jumlah orang menggadaikan barang mengalami peningkatan. Basuki membuktikan ‎dengan jumlah peningkatannya mencapai 14 persen jika dibandingkan pada Mei.

"Nanti setelah Lebaran tren peningkatan orang yang menggadaikan barang kembali meningkat, sekitar dua minggu setelah Lebaran," ujar Basuki.

Sementara mengenai jenis barang yang paling banyak digadaikan adalah emas, dengan memiliki porsi mencapai 97 persen dari total barang yang digadaikan. Kemudian tertinggi kedua adalah barang-barang elektronik seperti laptop dan handphone. (Yas/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.