Sukses

Pernyataan Yellen Dorong Harga Emas Jatuh

Harga emas untuk pengiriman Agustus, yang merupakan kontrak paling aktif diperdagangkan, ditutup turun 0,3 persen

Liputan6.com, New York - Harga emas jatuh ke level terendah dalam 8 bulan terakhir pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta). Sentimen yang mempengaruhi kejatuhan harga emas adalah pernyataan dari Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed, Janet Yellen mengenai keputusan kenaikan suku bunga.

Mengutip Wall Street Journal, Jumat (17/7/215), [harga emas]( harga emas untuk pengiriman Agustus, yang merupakan kontrak paling aktif diperdagangkan ditutup turun 0,3 persen "") untuk pengiriman Agustus, yang merupakan kontrak paling aktif diperdagangkan ditutup turun 0,3 persen sehingga bertengger di level US$ 1.143,90 per ounce. Harga tersebut merupakan penutupan terendah sejak 6 November 2014.

Dalam pernyataannya di depan anggota Parlemen Amerika Serikat, Yellen menyebutkan bahwa Bank Sentral AS masih berada pada jalur awal yaitu akan menaikkan suku bunga dana pada akhir tahun ini. Hal tersebut dilakukan pertamakalinya sejak 2006 lalu atau langkah pertama yang dilakukan dalam kurun waktu hampir 10 tahun.

Prospek kenaikan suku bunga tersebut membuat harga emas tertekan. Pasalnya, komoditas emas harus bersaing dengan instrumen investasi lain yang menawarkan kenaikan harga dan juga imbal hasil saat biaya pinjaman meningkat.

Komentar dari Yellen tersebut juga membuat nilai tukar Dolar AS terhadap beberapa mata uang lainnya menguat. Hal tersebut semakin menekan harga emas karena arah Dolar AS dan harga emas selalu berkebalikan. Mereka yang membeli emas dengan menggunakan mata uang di luar Dolar AS akan lebih mahal.

Pada saat yang sama, investor juga menjual logam mulia karena meredanya kekhawatiran akan keluarnya Yunani dari Zona Eropa menyusul kesepakatan yang telah dijalin antara Athena dengan para kreditor.

Sebelumnya pelaku pasar memang mengambil langkah penyelamatan investasi dengan memborong emas saat krisis Yunani mendera. Namun karena krisis telah mereda investor kembali menjual emas mereka.

"Sulit untuk memberi sentimen positif kepada emas pada situasi seperti ini," jelas broker Logic Advisors, Bill O'Neill. Ia melanjutkan, belum ada sentimen apapun yang bisa mendorong investor untuk melakukan aksi beli ke logam mulia pada saat ini. (Gdn/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini