Sukses

Mendag Pastikan Harga Sembako Stabil Usai Lebaran

Kemendag melakukan monitoring harga kebutuhan pokok di setiap daerah.

Liputan6.com, Bandung - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menyatakan harga kebutuhan pokok stabil sehingga tidak menyebabkan gejolak usai lebaran.

"Tidak ada gejolak harga sebelum dan pascalebaran. Kenaikan harga yang terjadi masih dalam batas wajar sesuai dengan peningkatan permintaan pasar," kata Rachmat saat meninjau Pasar Gedebage Kota Bandung seperti dilansir dari Antara, Selasa (21/7/2015).

Dia menyebutkan timnya melakukan monitoring harga kebutuhan pokok di setiap daerah termasuk di beberapa titik yang dikhawatirkan terjadi lonjakan harga.

Namun sejauh ini menurut dia masih cukup aman dan tidak ada gejolak harga di atas batas kewajaran. Ia mengakui beberapa komoditas naik seperti daging sapi, daging ayam, telur dan cabai namun hal itu menurut dia hanya sesaat pada momen lebaran.

"Usai lebaran juga tetap dipantau, jalur distribusi kebutuhan pokok juga diawasi sehingga pada saat warga kembali ke kota masing-masing semuanya terpenuhi," kata dia.

Rachmat juga menyambut baik operasi pasar yang dilakukan oleh Bulog untuk beberapa komoditas, termasuk beras, gula pasir dan minyak goreng, bahkan terakhir cabai.

"Ya Bulog harus begitu, hadir di pasar memotong mata rantai distribusi yang panjang," katanya.

Lebih lanjut ia menyebutkan pemantauan dilakukan hingga pekan depan, karena musim para pemudik kembali ke kota masing-masing dimana permintaan akan meningkat.

"Namun peningkatan konsumen tidak akan sebesar momen lebaran kemarin. Saya kira harga akan aman dan distribusi terawasi," katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Indag Jabar Ferry Sofyan Arief menyebutkan di wilayah Jabar kebutuhan pokok dalam kondisi aman, meski masih didominasi oleh stok lebaran beberapa waktu lalu.

"Harga masih cukup stabil dan tidak ada gejolak, namun beberapa harga kebutuhan pokok masih tinggi, meski telah terjadi penurunan dibandingkan musim lebaran lalu," kata Ferry.

Ia mencontohkan harga daging sapi masih di kisaran Rp130 ribuan per kilogram dan daging ayam maih Rp32 ribu hingga Rp35 ribu per kilogram.

"Musim pascalebaran ini kemungkinan peningkatan permintaan terhadap daging ayam, karena biasanya warga lebih memilih daging ayam karena lebih murah dibanding harga daging sapi," katanya.

Untuk mengantisipasi kenaikan harga daging ayam, pihaknya meminta pasokan ayam dari Priangan ditambah ke sejumlah kota di Jabar, terutama di Kota Bandung.

Sedangkan daging sapi permintaanya menurun, dan diprediksi tidak akan terlalu besar. Di sisi lain pasokan masih cukup aman, meski dalam beberapa hari ini pemotongan sapi mengalami penurunan.

Sementara dalam kunjungan ke Kota Bandung, Menteri Perdagangan selain meninjau lokasi Pasar Gedebage yang terbakar juga melakukan inspeksi mendadak ke Pasar Caringin Kota Bandung. (Ant/Ilh/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.