Sukses

Bursa Asia Kembali Tertekan

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,2 persen. Indeks Nikkei Tokyo Jepang naik 0,2 persen.

Liputan6.com, Sydney - Saham-saham di kawasan Asia (Bursa Asia) melemah mengikuti laju penutupan pada bursa Amerika Serikat (Wall Street). Penurunan kinerja pada saham-saham teknologi membebani kinerja Wall Street.

Mengutip Reuters, Kamis (23/7/2015), Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,2 persen. Indeks Nikkei Tokyo Jepang naik 0,2 persen karena terpengaruh pelemahan nilai tukar yen. Sedangkan indeks saham Australia hanya menguat 0,2 persen.

Sedangkan di bursa Amerika, indeks Dow Jones Industrial Averange turun 0,4 persen dan indeks Nasdaq melemah 0,7 persen karena penurunan kinerja saham-saham di sektor teknologi.

Saham Apple mengalami penurunan terbesar sejak Januari 2014, sehari setelah perkiraan pendapatan produsen iPhone tersebut turun di bawah ekpektasi pasar. Sedangkan saham Microsoft juga merosot setelah melaporkan kerugian kuartalan terbesar sepanjang sejarah perusahaan.

Ada banyak sentimen yang membuat bursa Amerika yang kemudian menular di bursa Asia. Selain karena pengaruh dari saham-saham teknologi tersebut, sentimen penguatan dolar AS juga membuat bursa saham tertekan.

"Kebijakan Bank Sentral AS menjadi salah satu pendorong dolar AS menguat sehingga menekan harga-harga komoditas bagi mereka yang bertransaksi dengan mata uang lain," jelas analis IG, Melbourne, Evan Lucas.

Sebelumnya, bursa Asia juga tertekan karena pengaruh dari Wall Street, "Pasar akan lebih bergejolak saat ini," jelas analis AMP Capital Investors Ltd,Nader Naeimi. Ia melanjutkan, pengumuman kinerja perusahaan-perusahaan di Amerika ada yang berada di atas ekspektasi. Namun ada juga yang berada di bawah perkiraan.

Banyak investor yang mengharapkan kinerja yang cemerlang pada saham-saham teknologi. Namun beberapa diantaranya membukukan kinerja yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Ia mencontohkan kinerja Apple sangat diharapkan bisa mengangkat bursa namun ternyata tidak terjadi. (Gdn/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini