Sukses

Investor Asing Jual Saham, IHSG Turun Tipis

Ada sebanyak 112 saham melemah sehingga menekan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) fluktuaktif pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Hal itu lantaran minim sentimen yang terjadi di pasar modal.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (23/7/2015), IHSG turun tipis 3,84 poin (0,08 persen) ke level 4.902,84. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,33 persen ke level 839,78. Sebagian besar indeks saham acuan melemah kecuali indeks saham DBX naik 0,18 persen ke level 687,57.

Ada sebanyak 112 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 136 saham menghijau sehingga menahan pelemahan IHSG. Adapun 104 saham diam di tempat.

Pada perdagangan saham hari ini, IHSG sempat di level tertinggi 4.913,04 dan terendah 4.889,83. Transaksi perdagangan saham hari ini tidak terlalu ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 172.090 kali dengan volume perdagangan 4,05 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 3,86 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham aneka industri turun 0,63 persen, sektor saham infrastruktur melemah 0,52 persen, sektor saham keuangan tergelincir 0,26 persen, dan sektor saham perdagangan melemah 0,02 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 200 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 200 miliar.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham SILO naik 4,98 persen ke level Rp 15.800 per saham, saham MPPA mendaki 4 persen ke level Rp 2.900 per saham.

Sedangkan saham-saham bank dan berkapitalisasi besar cenderung turun hari ini. Saham BBNI turun 1,45 persen ke level Rp 5.100 per saham, saham BMRI tergelincir 2,88 persen ke level Rp 10.100 per saham, saham ASII merosot 1,08 persen ke level Rp 6.875 per saham, saham ICBP melemah 4,41 persen ke level Rp 12.475 per saham, dan saham ADHI susut 3,44 persen ke level Rp 2.665 per saham.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menuturkan saat ini minim sentimen di pasar modal lantara pelaku pasar menunggu kinerja emiten terutama bank. Selain itu, pelaku pasar juga menanti perkembangan kondisi bursa saham regional. Adapun sektor saham infrastruktur tertekan pada hari ini,

Satrio menilai hal itu lantaran saham ADHI tertekan menyeret sektor infrastruktur ke zona merah. "Pelaku pasar menanti berapa penentuan rights issue," kata Satrio. (Ahm/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.