Sukses

IHSG Tergelincir 12 Poin Tersengat Sentimen Bursa Asia

Ada sebanyak 86 saham melemah sehingga menekan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di awal sesi perdagangan saham.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah di awal sesi perdagangan mengikuti gerak bursa saham Asia.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Jumat (24/7/2015), IHSG melemah 12,06 poin (0,25 persen) ke level 4.890.77. Tekanan terhadap IHSG pun berlanjut pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB. IHSG tergelincir 25,01 poin (0,53 persen) ke level 4.877,03. Indeks saham LQ45 turun 0,76 persen ke level 833,37. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah pada pagi ini.

Ada sebanyak 86 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 33 saham menghijau. Adapun 50 saham lainnya diam di tempat. Di awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.892,41 dan terendah 4.874,56.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 8.746 kali dengan volume perdagangan saham 282,18 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 360,92 miliar. Secara sektoral, sepuluh sektor saham kompak melemah.

Sektor saham aneka industri turun 1,75 persen, dan memimpin pelemahan indeks saham. Sementara itu, sektor saham manufaktur tergelincir 0,97 persen dan sektor saham industri dasar melemah 0,82 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing masih melakukan aksi jual. Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 21 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 22 miliar.

Saham-saham yang mencatatkan keuntungan dan sebagai penggerak indeks saham terutama saham lapis kedua dan ketiga. Saham ZBRA naik 1,23 persen ke level Rp 165 per saham, saham SRIL menguat 1,65 persen ke level Rp 431 per saham, dan saham AKRA naik mendaki 1,29 persen ke level Rp 5.900 per saham.

Sedangkan saham-saham berkapitalisasi besar cenderung menekan indeks saham. Saham ASII turun 1,82 persen ke level Rp 6.750 per saham, saham ASRI melemah 1,87 persen ke level Rp 525 per saham, dan saham ADRO tergelincir 1,68 persen ke level Rp 585 per saham.

Analis PT First Asia Capital David Sutyanto menuturkan pelaku pasar cenderung akan menahan diri dalam perdagangan saham jelang akhir pekan ini. Pelemahan kurs rupiah dan implementasi kebijakan bea impor akan mempengaruhi pasar. Sektor akan berdampak adalah konsumsi yang berbasis impor dan perdagangan.

"IHSG akan tertekan dengan support 4.850 dan resistance di 4.935," ujar David dalam ulasannya. (Ahm/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini