Sukses

Dua Megaproyek Jokowi Bantu Dongkrak Properti RI

Pembangunan infrastruktur dinilai akan mendongkrak pertumbuhan properti Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan properti sangat dipengaruhi infrastruktur yang masih menjadi masalah utama di Indonesia. Kini, dua proyek besar pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) akan mendongkrak pertumbuhan properti di Tanah Air.

Pemerintah berupaya memperbaiki sektor infrastruktur dengan mengalokasikan anggaran mencapai Rp 290,3 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015. Pagu anggaran ini merupakan yang tertinggi yang dicatatkan pemerintah di sektor infrastruktur.  

Sementara pembangunan infrastruktur di Indonesia, faktor swasta (domestik maupun asing) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memegang peranan penting, di samping dukungan dari pemerintah melalui Kementerian/Lembaga.

Lamudi dalam keterangan resminya yang diterima Liputan6.com, Jakarta, Selasa (28/7/2015) mengidentifikasi dua megaproyek yang berdampak besar bagi pertumbuhan properti maupun real estate di dalam negeri secara signifikan, antara lain :

1. Program Sejuta Rumah

Proyek ini dilaksanakan untuk mengurangi backlog perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang mencapai 13,5 juta unit di Indonesia. Upacara peletakan batu proyek ini telah dilakukan pada April lalu oleh Presiden Jokowi di Semarang. Program Sejuta Rumah akan menjangkau 34 provinsi di Indonesia.

Program Sejuta Rumah membidik sasaran masyarakat berpenghasilan Rp 4 juta per bulan untuk bisa mempunyai rumah tapak dan apartemen yang diperuntukkan bagi mereka dengan pendapatan Rp 7 juta per bulan.

Mereka hanya memerlukan uang muka sebesar satu persen dari total harga. Ini merupakan perbedaan besar mengingat kebijakan loan to value (LTV) saat ini menentukan bank hanya bisa meminjamkan 70-80 persen dari total harga bagi rumah pertama. Persyaratan batas pendapatan juga akan memastikan bahwa proyek ini mencapai segmen yang ditargetkan.

Program Sejuta Rumah diharapkan selesai tahun depan, meski pun sedang menghadapi komplikasi akibat kenaikan harga tanah.

2. Jalan Tol Trans-Sumatra

Megaproyek ini akan menghubungkan 10 Provinsi di Sumatra, dimulai dari Pelabuhan Bakauheni di Lampung hingga ibukota Provinsi Nangroe Aceh Banda Aceh. Jalan tol ini akan membentang sepanjang 2.048 kilometer.

Sumatra yang merupakan pulau terbesar ketiga di Indonesia, hanya memiliki penduduk sekitar 53 juta, kurang dari setengah penduduk di Jawa. Itu artinya mereka masih memiliki banyak ruang untuk meningkatkan sektor real estate atau properti.

Pembangunan jalan bebas hambatan tersebut, diharapkan bisa membawa Sumatra menjadi pintu masuk bagi para investor dari Afrika, Asia, Australia, bahkan Eropa. Serta meningkatkan perekonomian di pulau yang saat ini merupakan penyumbang terbesar kedua dari PDB di Indonesia itu.

Jalan tol Trans Sumatera adalah salah satu prioritas utama pemerintahan Jokowi. Tahap pertama pembangunan jalan tol ini dimulai dari Lampung ke Palembang dan ditargetkan rampung dalam tiga tahun ke depan. (Fik/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini