Sukses

Masa Investigasi, Operasional Freeport Indonesia Tetap Jalan

Pemerintah akan memberikan rekomendasi usai investigasi kegiatan pertambangan PT Freeport Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) tidak menghentikan kegiatan pertambangan PT Freeport Indonesia setelah terjadi kecelakaan yang merenggut satu korban jiwa.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Bambang Gatot mengatakan tim investigasi yang terdiri dari inspektur tambang sudah melakukan olah kejadian dan wawancara seluruh pihak yang ada di lokasi saat kecelakaan terjadi.

"Sekarang kita sudah mengirim tim investigasi di sana. Pada Senin melakukan proses wawancara kepada seluruh jajaran di sana," kata Bambang, yang ditulis Selasa (28/7/2015).

Meski sedang dilakukan olah TKP, menurut Bambang, kegiatan operasi Freeport Indonesia tetap berjalan. Selain olah TKP, inspektur tambang juga melakukan audit keselamatan. "Audit safety perusahaan juga melakukan. Kita sebagai pengawas melakukan investigasi," tutur Bambang.

Bambang mengungkapkan, setelah tim investigasi selesai melakukan tugasnya akan membuat kesimpulan. Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM pun akan mengeluarkan rekomendasi.

"Hasilnya nanti untuk menyimpulkan yang terjadi di sana. Kemudian ada rekomendasi dari pemerintah seperti apa," kata Bambang.

Seorang karyawan PT Freeport Indonesia meninggal dunia akibat kecelakaan kerja di Mile Post 74 area pertambangan Freeport, Papua, pada Sabtu 25 Juli 2015 pukul 12.30 WIT.

"Korban dilaporkan mengalami cidera berat dan meninggal di tempat," kata Juru Bicara Freeport Riza Pratama saat dihubungi Liputan6.com.

Menurut Riza, saat ini jenazah sudah dibawa ke rumah sakit Tembagapura. Freeport Indonesia akan membantu proses pemulangan jenaah kepada keluarga dan proses pemakaman.

"Keluarga besar PT Freeport Indonesia menyampaikan duka yang mendalam atas wafatnya rekan kami tersebut," kata Riza.

Sesuai dengan prosedur, lanjut Riza, perseroan sudah laporkan insiden tersebut ke Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM). "Keselamatan kerja  adalah prioritas utama kami dan saat ini kami sedang melakukan penelusuran lebih lanjut mengenai penyebab kecelakaan ini," ungkapnya. (Pew/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.