Sukses

Diserbu Sentimen Negatif, IHSG Turun 56,52 Poin ke Level 4.714,75

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (28/7/2015), IHSG turun 56,52 poin (1,18 persen) ke level 4.714,75.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus berada di zona merah pada perdagangan Selasa (28/7/2015). Namun penurunan pada perdagangan hari ini tak sebesar penurunan pada perdagangan sehari sebelumnya.

Pada penutupan perdagangan saham, IHSG turun 56,52 poin (1,18 persen) ke level 4.714,75. Sedangkan kemarin atau pada Senin (27/7/2015), IHSG turun 85,31 poin (1,76 persen) ke level 4.771,28.  

Indeks saham LQ45 melemah 1,49 persen ke level 796,44,52. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah pada hari ini.

Ada sebanyak 204 saham tertekan sehingga mendorong IHSG tetap di zona merah. Sedangkan 68 saham menghijau sehingga tak mampu menahan pelemahan. Adapun 85 saham lainnya diam di tempat.

IHSG sempat berada di level tertinggi 4.749,74 dan terendah 4.711,49 pada hari ini. Transaksi perdagangan cukup normal. Total frekuensi perdagangan saham hanya sekitar 230.806 kali dengan volume perdagangan saham 4,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 4,32 triliun.

Secara sektoral, dari sepuluh sektor saham pembentuk indeks, hanya satu sektor yang mampu berada di zona hijau yaitu sektor pertambangan.

Sektor saham perkebunan memimpin pelemahan sektor saham, dengan turun 2,58 persen. Disusul sektor saham keuangan anjlok 2,34 persen, dan sektor saham industri dasar tergelincir 1,78 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 600 miliar. Hal ini juga berdampak negatif ke bursa saham. Ditambah pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 600 miliar.

Saham-saham yang mencatatkan untung dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham lapis kedua dan ketiga yaitu saham ETWA naik 12 persen ke level Rp 140 per saham, saham HERO mendaki 10,19 persen ke level Rp 1.785 per saham, dan saham GOLD naik 10 persen ke level Rp 220 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan pada hari ini antara lain saham KOBX turun 32,02 persen ke level Rp 121 per saham, saham ALKA tergelincir 24,68 persen ke level Rp 580 per saham, dan saham BAYU merosot 16,67 persen ke level Rp 1.000 per saham.

Kepala Riset PT Bahana Securities, Harry Su mengatakan, laporan keuangan emiten untuk kuartal II 2015 tidak sesuai dengan harapan. Hal tersebut menekan IHSG sehingga terus berada di zona merah pada perdagangan hari ini. Sentimen negatif tak hanya dari rilis laporan kinerja namun juga dari nilai tukar rupiah yang terus melemah. 

Mengutip Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, Selasa (28/7/2015), nilai tukar rupiah melemah ke level 13.460 per dolar AS. Angka tersebut melanjutkan pelemahan rupiah pada perdagangan sehari sebelumnya yang masih berada di level 13.453 per dolar AS. Jika dihitung dari awal bulan, nilai tukar rupiah telah melemah 1,08 persen.

Bursa saham China yang anjlok 8 persen di awal pekan ini juga menjadi sentimen negatif pendorong IHSG untuk terus melemah.  "Sentimen rencana kenaikan suku bunga Amerika Serikat juga mempengaruhi laju IHSG," kata Harry.

Akan tetapi, IHSG masih berpeluang naik dalam jangka panjang. Hal itu dapat terjadi bila proyek pemerintah berjalan lancar.  Harry pun merevisi target IHSG menjadi 5.000 pada akhir 2015. (Gdn/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.