Sukses

Pertamina Semringah Sambut Wacana Dana Stabilisasi BBM

Dengan adanya dana stabilisasi tersebut, Pertamina tak perlu lagi menomboki harga BBM

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menyambut baik rencana pemerintah membuat dana stabilisasi harga bahan bakar minyak (BBM). Dengan begitu, Pertamina bisa mengembangkan proyek ketahanan energi.

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, dengan adanya dana tersebut Pertamina tak perlu lagi menomboki harga BBM agar tetap stabil saat harga minyak dunia sedang mengalami kenaikan.

"Kami support hal seperti itu," kata Wianda, di Jakarta, Kamis (30/7/2015).

Menurut Wianda, dana untuk menomboki harga BBM tersebut dapat dialihkan untuk membangung infrastruktur yang dapat memperkuat ketahanan energi dalam negeri.

"Kita butuh dana selisih rugi itu untuk investasi pengembangan infrastruktur BBM.  Bagaimana jangka panjang memenuhi ketahanan energi, kita bisa bangun storage, peningkatan produksi, itu sudah dilakukan negara lain seperti Malaysia dan India," paparnya.

Karena itu, Pertamina sepakat dengan pemerintah atas rencana tersebut. "Kita sepakat dengan pemerintah untuk ketahanan energi itu, kepastian suplai BBM untuk masyarakat, saat harga tinggi bisa menambal itu, saat lebih rendah kita bisnis seperti biasa," pungkasnya.

Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mengkaji skema stabilisasi harga BBM dan waktu perubahan harga BBM.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja mengatakan, pihaknya masih mencari formula yang pas untuk mengatur stabilitas harga BBM. Rencananya, stabilisasi harga BBM akan diterapkan tahun depan atas persetujuan DPR.

Menurut Wiratmaja, kajian tersebut berupa instnasi pengelola dana dan sumber pendanaannya. Ada dua pertimbangan sekema sumber dana, yaitu disediakan oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) seperti di Thailand atau berasal dari pajak seperti Malaysia. (Pew/Ndw)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini