Sukses

Subsidi Solar Tetap, Bagaimana Aksi Penyalahgunaan?

Selain dapat mengurangi aksi penyalahgunaan, kebijakan subsidi tetap tersebut juga menyehatkan kondisi makro ekonomi.

Liputan6.com, Jakarta - Langkah pemerintah untuk mengetatkan penyaluran solar dengan memberikan subsidi tetap Rp 1.000 per liter ternyata cukup efektif untuk menangkal penyalahgunaan solar subsidi. Tercatat, sampai dengan Juli 2015 Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) tidak menemukan aksi penyalahgunaan solar subsidi.

Kepala BPH Migas, Andy Noorsaman Sommeng mengatakan, menghilangnya aksi penimbunan dan penyalahgunaan solar subsidi disebabkan oleh penetapan subsidi tetap pada solar yang cukup rendah jika dibandingkan dengan sebelumnya. Saat ini, subsidi solar hanya Rp 1000 per liter, sebelumnya, subsidi dolar bisa mencapai Rp 2.500 per liter.

"Penimbunan dan pengalahgunaan sudah tidak ada," kata Andy, saat berbincang dengan Liputan6.com, seperti yang dikutip di Jakarta, Minggu (2/8/2015).

Menurut Andy, subsidi solar yang hanya Rp 1000 per liter membuat oknum yang ingin menyalahgunakan solar subsidi berpikir dua kali. Pasalnya, keuntungan yang didapat lebih kecil jika dibandingkan dengan risikonya. "Kurang layak bagi mereka. Antara risiko yang dia hadapi dengan keuntungan yang dia peroleh tidak sebanding," ungkapnya.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said menambahkan, selain dapat mengurangi aksi penyalahgunaan, kebijakan subsidi tetap tersebut juga menyehatkan kondisi makro ekonomi dan menguatkan keuangan negara.

"Positif inflasi, perimbangan, neraca penyelundupan BBM, dampak positif pada market hulu penyelundupan berkurang, sulit menyeludupkan selisih Rp 1.000 tidak ada gunanya untuk penyelundup. Kebijakan sangat baik untuk makro ekonomi," pungkasnya.

Sebelumnya, pemerintah menetapkan subsidi tetap sebesar Rp 1.000 per liter untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar pada 31 Desember 2014 lalu. Kebijakan tersebut diambil untuk merespon merosotnya harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP), dan berdampak pada harga jual solar yang ikut mengalami penurunan.

"Pemerintah masih merasa memberi subsidi tetap pada solar Rp 1.000 per liter," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil saat Konferensi Pers Penyesuaian Harga BBM Baru di kantornya, Jakarta, Rabu (31/12/2014).

Pemerintah, lanjut dia, tetap memberikan subsidi untuk BBM jenis solar demi kepentingan banyak orang. "Subsidi cuma diberikan untuk Solar karena secara teori masih digunakan untuk kepentingan ekonomi," paparnya.

Kata dia, dengan skema subsidi tetap, pemerintah akan lebih mudah menghitung anggaran subsidi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). (Pew/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini