Sukses

ITB Siap Bantu Proyek Listrik 35 Ribu MW

ITB akan mengerahkan insinyur terbaik untuk menggarapkan proyek yang dicanangkan Presiden Joko Widodo tersebut.

Liputan6.com, Bandung - Institut Teknologi Bandung (ITB) akan mendukung program pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW) yang kini masih dalam proses pengerjaan.

Sebagai salah satu dukungan, ITB akan mengerahkan insinyur terbaik untuk proyek ini dan membantu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam proses audit proyek yang dicanangkan Presiden Joko Widodo tersebut.

"ITB siap berkontribusi dalam pncangan pengawasan evaluasi proyek. ITB itu salah satu aset bangsa yang siap menunjang cita-cita proyek besar tersebut. ITB aka menyiapkan insinyur terbaik," kata Rektor ITB Kadarsah Suryadi di Kampus ITB, Senin (3/8/2015).

Tak hanya itu, lanjut Kadarsyah, ITB juga siap membantu BPK dalam proses audit sehingga anggaran pemerintah dapat digunakan dengan tepat. Kehadiran proyek ini akan meningkatkan rasio elektrifikasi di beberapa daerah yang masih rendah.

Untuk itu, dia meminta untuk para pemimpin untuk tidak takut mengambil kebijakan untuk inovasi terbaru asalkan sesuai dengan aturan.

"Tidak perlu takut untuk pengambilan keputusan jika sesuai aturan baku yang diperlukan karena perlu terobosan atau inovasi dalam pelaksanaan proyek ini sehingga cita-cita tadi bisa direalisasikan," tutupnya.

Presiden Jokowi sebelumnya menuturkan program kelistrikan 35 ribu MW merupakan program serius dan harus berjalan sesuai dengan rencana. Oleh sebab itu, ia akan terus mengawasi setiap perkembangannya.

Presiden Jokowi bercerita, dalam setiap kunjungannya ke berbagai daerah, permasalahan yang selalu dikeluhkan oleh masyarakat adalah ketersediaan listrik atau pemadaman listrik yang terus terjadi.

"Di setiap provinsi dan kabupaten serta kota keluhannya selalu sama, listrik mati setengah hari, listrik mati 4 jam, listrik mati sehari bisa tiga kali," kata  Jokowi beberapa waktu lalu.

Oleh sebab itu, program kelistrikan 35 ribu MW yang dicanangkannya harus berjalan sesuai dengan rencana. Program tersebut dijalankan untuk memenuhi kebutuhan sehingga permasalahan kelistrikan di daerah bisa teratasi. "Karena itu kami mempunyai target 35 ribu MW. Bukan masalah targetnya yang harus kita kejar tetapi kebutuhannya yang harus kita kejar," tuturnya.

Agar bisa berjalan sesuai dengan jadwal, Presiden Jokowi akan terus memantau dengan jeli setiap perkembangan proyek-proyek pembangunan pembangkit  yang ditargetkan bisa selesai dalam lima tahun tersebut. "Target 35 ribu MW bukan target main-main, selalu saya ikuti setiap hari, setiap minggu,setiap bulan," tuturnya.

(Okan Firdaus/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini