Sukses

Ada Program Pensiun Dini, Laba Telkom Jadi Naik Tipis

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk membukukan pendapatan mencapai Rp 48,84 triliun pada semester I 2015.

Liputan6.com, Jakarta - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) masih membukukan kinerja positif hingga semester I 2015. Hal itu ditunjukkan dari pendapatan naik 12,16 persen menjadi Rp 48,84 triliun.

Pendapatan perseroan mencapai Rp 43,12 triliun pada semester I 2014. Meski pendapatan naik, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk naik tipis 2,2 persen menjadi Rp 7,44 triliun hingga semester I 2015.

Perseroan mencatatkan keuntungan selisih kurs mencapai Rp 25 miliar hingga semester I 2015 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 146 miliar. Selain itu, perseroan mencatatkan kenaikan penghasilan lain-lain sebesar Rp 477 miliar pada semester I 2015. Akan tetapi, beban operasi, pemeliharaan dan jasa telekomunikasi naik menjadi Rp 14,02 triliun. Beban perusahaan naik 14,4 persen dari Rp 29,47 triliun menjadi Rp 33,72 triliun pada semester I 2015.

Selain beban operasional, beban pegawai juga naik signifikan sebesar 23 persen menjadi Rp 5,89 triliun. Hal itu dampak ada program pensiun dini. Program ini diikuti oleh 576 karyawan Telkom dan 116 karyawan Telkomsel dengan total anggaran Rp 844 miliar. Apabila beban pegawai dinormalisasi tanpa memasukkan program pensiun dini, laba bersih perseroan akan tumbuh sebesar 11,43 persen.

"Program pensiun dini yang dijalankan Perseroan sebagai salah satu langkah untuk menyeimbangkan komposisi workforce dan produktivitas human capital grup Telkom," kata Direktur Utama Telkom Alex Sinaga, seperti dikutip dari keterangan yang diterbitkan, Senin (3/8/2015).

Selain itu, Telkomsel selalu entitas anak usaha Telkom juga mampu mempertahankan kinerja baik melalui triple double digit growth dengan pertumbuhan pendapatan 13 persen, Ebitda sebesar 10,7 persen, dan laba bersih sebesar 14,7 persen secara Year on Year (YoY).

Telkomsel membukukan pendapatan sebesar Rp 35,39 triliun dengan kontribusi pendapatan digital business tumbuh 37,6 persen. Sedangkan laba bersih mencapai Rp 10,1 triliun.

"Cellular voice dan data, internet, IT service menyumbangkan kontribusi sebesar Rp 14,91 triliun atau naik 28,3 persen," kata Alex.

Pada penutupan perdagangan saham Senin pekan ini, saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk turun tipis 0,68 persen menjadi Rp 2.920 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 3.386 kali dengan nilai transaksi harian Rp 251,2 miliar. (Ahm/Ndw).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini