Sukses

Presiden Jokowi Minta BRI Buat Ribuan Bank Terapung

Jokowi meminta kepada beberapa perbankan di Indonesia untuk meniru apa yang dilakukan BRI.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo meminta kepada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) untuk membuat lebih banyak bank terapung atau yang mereka sebut sebagai Teras BRI Kapal.

Jokowi menjelaskan, sampai saat ini masih banyak masyarakat di wilayah kepulauan terpencil dan daerah perbatasan yang masih belum tersentuh akses perbankan. Selain itu dua per tiga wilayah Indonesia adalah wilayah perairan yang memiliki 17 ribu pulau. Dua alasan tersebut yang menjadi dasar Presiden Jokowi meminta kepada BRI untuk membuat lebih banyak bank terapung.

‎"Saya harapkan BRI tidak hanya menyiapkan 1 kapal, tapi nantinya ribuan kapal yang bisa melayani pulau terpencil, wilayah perbatasan, pesisir Indoensia Timur," kata Jokowi di Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta, Selasa (4/8/2015).

‎Tak hanya BRI, Jokowi juga meminta kepada beberapa perbankan di Indonesia untuk meniru apa yang dilakukan BRI. Tidak harus berwujud bank kapal namun inovasi-inovasi untuk menjangkau wilayah terluar Indonesia.

‎"Saya akan terus mendorong agar perbankan lain juga dapat melakukan inovasi layanan ke daerah yang belum tersentuh layanan perbankan, terutama di wilayah pulau terluar dan di daerah perbatasan," tegas dia.

Dikatakan Jokowi, dengan ‎membantu meningkatkan literasi keuangan di wilayah-wilayah Indonesia yang sulit diakses tersebut akan membantu pemerintah dalam membangun ekonomi dan kualitas sumber daya manusia.

Bank kapal yang dinamakan Teras BRI Kapal ini memiliki ukuran panjang 23 meter dan lebar 6 meter. Kapal ini mampu berlayar dengan kecepatan 13 knot dan mampu menampung 11 penumpang dengan rincian 4 petugas BRI dan 5 awak kapal.

Teras BRI Kapal pertama ini akan beroperasi di beberapa kepulauan di Pulau Seribu yang diantaranya Pulau Untung Jawa, Pulau Pramuka, Pulau Panggang, Pulau Kelapa dan Pulau Harapan, dan Pulau Tidung‎. (Yas/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.