Bursa Regional Bakal Angkat IHSG

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak di zona hijau pada perdagangan Rabu, (5/8/2015) ini. Sentimen regional akan mewarnai pergerakan indeks saham.

Pengamat Pasar Modal Marolop Alfred Nainggolan mengatakan, penguatan IHSG seiring dengan perbaikan dari bursa saham Amerika Serikat (AS) dan Asia.

"Kemungkinan terbesar dari regional AS. Untuk AS sentimennya akan membaik, secara teknikal Asia rebound akan berimbas positif perdagangan," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Rabu (4/8/2015).

Sementara, dari dalam negeri sendiri belum ada sentimen positif yang menarik perhatian pelaku pasar. Dia bilang, untuk pertumbuhan ekonomi saja diperkirakan sekitar 4,9 persen sampai 5 persen.

"Pertumbuhan ekonomi kuartal II tidak cukup menjanjikan. Realisasi belanja Juni tidak banyak. Kuartal III yang ditunggu," jelasnya.

Alfred memprediksi, untuk perdagangan saham Rabu IHSG berada pada kisaran level support 4.740 dan resistance 4.825.

Sementara riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, IHSG akan bergerak variatif. Adapun indeks saham akan bergerak pada level support 4.752 dan resistance pada level 4.820.

Dari dalam negeri, laporan makro ekonomi akan menjadi sentimen penggerak indeks saham.

"Dalam negeri menantikan dirilisnya data pertumbuhan PDB yang diperkirakan ke level 0,23 persen QoQ atau 4,6 persen YoY," tulis laporan tersebut.

Kemudian, dari regional sentimen datang AS dan Eropa. "Dari AS akan merilis data factory orders yang diperkirakan ke level 1,1 persen MoM  dibandingkan sebelumnya dilevel minus 1 persen MoM. Dari Eropa menantikan hasil dari ECB Non-Monetary Policy Meeting dan akan dirilisnya data retail sales yang diperkirakan ke level minus 0,3 persen MoM atau 2,42 persen YoY.

Rekomendasi saham

Alfred merekomendasikan akumulasi saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

Sinarmas memilih beberapa saham di antaranya PT Adaro Energy Tbk(ADRO), PT Timah Tbk (TINS), PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) untuk dicermati pelaku pasar. (Amd/Gdn)