Sukses

Omzet Markobar Milik Gibran Jokowi Naik‎ 300%

Gibran memang lebih memilih untuk menggeluti bisnis katering di Kota Solo ketimbang mengikuti jejak ayahnya di ranah politik.

Liputan6.com, Jakarta - Putra pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka sudah setahun terakhir merintis usaha kuliner martabak kota barat atau biasa disingkat Markobar. Seiring dengan waktu, bisnis ini meningkat. Bahkan saat libur Lebaran kemarin, Gibran menuai untung besar.

"Kemarin libur Lebaran ramai banget, baik itu di kafe Makobar sebelah barat SGM ataupun di dekat Lapangan Kota Barat. Antre (pembelinya) banyak banget," ungkap Gibran seperti dikutip Liputan6.com, Rabu (5/8/2015).

Bahkan saat libur Lebaran itu, kuliner martabak manis itu laris manis. Warung martabak ini dijejali oleh para wisatawan. Gibran mengakui Markobar sudah menjadi destinasi wisata kuliner di Solo. "Udah jadi tujuan wisata kuliner Solo. Omzetnya naik, bahkan sampai tiga kali lipat," ujar Gibran.

Namun, Gibran enggan menyebutkan nominal omzet yang diraupnya dari usaha martabak manis. "Pokonya rahasia," singkat dia.

Saat puasa kemarin, Markobar milik Gibran juga ikut dalam bazar di Kelapa Gading, Jakarta. Ia mengaku omzet dari bazar itu juga tinggi. "Kemarin aja pas ikut bazar di Kelapa Gading, selama dua minggu kami bisa dapat ratusan juta omzetnya," kata Gibran.

Gibran memang lebih memilih untuk menggeluti bisnis katering di Kota Solo ketimbang mengikuti jejak ayahnya di ranah politik. Gibran memiliki beberapa tips ampuh dalam menjalankan roda bisnis kateringnya. Salah satu tips itu adalah memberdayakan masyarakat sekitar untuk membantu Gibran menjalankan bisnis katering.

"Ya, saya itu lebih memilih untuk memberdayakan masyarakat di kampung (Sumber, Banyuanyar). Karena dengan memberdayakan masyarakat sekitar bisa meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Daripada para ibu rumah tangga ini menganggur," ungkap Gibran beberapa waktu lalu.

Biasanya Gibran menggunakan tenaga ibu-ibu untuk membantunya memasak di dapur. Ada sekitar seratusan ibu rumah tangga yang sudah digaet Gibran. Para ibu-ibu itu biasanya membantu koki untuk memasak. Misal merajang sayur, cabai atau bumbu masakan lainnya.

"Chili Pari punya enam koki. Nah setiap koki itu membawahi ibu-ibu. Misal, satu koki membawahi ibu-ibu untuk urusan merajang sayuran. Nanti koki satunya membawahi ibu-ibu merajang cabai," ungkap Gibran. Untuk diketahui, Chili Pari adalah nama usaha katering dari Gibran.

Tak hanya ibu-ibu, Gibran juga menggunakan tenaga anak muda dari kampung sekitar. Tenaga anak muda ini biasanya dimanfaatkan Gibran untuk menjadi pelayan untuk menyajikan makanan.

"Ya, dari warga Komplang, Sumber, dan Klodran. Tenaga anak muda ini menyesuaikan dengan jumlah tamu yang hadir. Perbandingannya adalah tiga waitres untuk melayani seratus tamu yang hadir," jelasnya.

Gibran mulai merintis usaha catering sejak tahun 2010. Seiring dengan waktu, usaha Gibran semakin berkembang. Usaha catering Gibran tidak hanya melayani untuk resepsi pernikahan. Tetapi juga untuk acara meeting dan wisuda.

"Kalau dihitung-hitung tiap hari pasti ada pesanan, entah itu meeting atau wisuda. Sedangkan untuk catering resepsi pernikahan dalam sebulan ada 25 pesanan," jelas lelaki kelahiran tahun 1987 ini. (Reza Kuncoro/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.