Sukses

Jual Premium, Pertamina Tanggung Rugi Rp 80 Miliar per Hari

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto manambahkan, dengan dipasarkan varian baru BBM Pertalite dapat mengurangi kerugian Pertamina.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mencatat kerugian mencapai Rp 80 miliar per hari karena menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium di bawah harga beli. Pertamina Berharap dengan adanya produk Pertalite bisa mengurangi kerugian.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Ahmad Bambang mengatakan, harga keekonomian Premium saat ini di level Rp 8.300 per liter. Namun Pertamina menjual Premium dengan harga Rp 7.300 per liter untuk wilayah penugasan dan Rp 7.400 per liter di luar wilayah penugasan. "Bedanya Rp 1.000 per liter," kata Bambang, di Jakarta, Rabu (5/8/2015).

Bambang mengungkapkan, dalam sehari Pertamina bisa menjual Premium mencapai 80 ribu kilo Liter (KL), jika dikalikan dengan selisih harga penjualan Premium per hari maka kerugian Pertamina atas penjualan premium mencapai  Rp 80 miliar per hari. "Penjualan kami 80 ribu KL premium setiap hari dan dikali Rp1.000 per liter. Ruginya berapa? Rp 80 miliar kan?," paparnya.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto manambahkan, dengan dipasarkan varian baru BBM Pertalite dapat mengurangi kerugian tersebut. Dwi menargetkan, 30 konsumen Premium bermigrasi ke Pertalite. "Kerugian kami bisa berkurang sampai Rp 3 triliun," pungkasnya.

Penjualan Pertalite

Pertamina telah meluncurkan varian Bahan Bakar Minyak baru dengan nama Pertalite. Peluncuran produk baru ini mempengaruhi penjualan produk lama yang telah beredar yaitu Premium dan dan Pertamax.

Ahmad Bambang mengatakan, kehadiran Pertalite mampu menyedot konsumen Premium sebesar 10 persen. Sedangkan untuk konsumen Pertamax,  yang beralih ke Pertalite hanya 1 persen. " Konsumen yang berpindah mayoritas dari Premium," kata Bambang.

Bambang melanjutkan, sejak BBM dengan kadar Research Octane Number (RON) 90 tersebut dipasarkan hingga saat ini, pangsa pasar Pertalite terhadap total penjualan BBM Pertamina sudah mencapai 12 persen. "Saat ini, Pertalite sudah memegang share sekitar 12 persen dari market kami secara total," tuturnya.

Sedangkan Premium masih menempati porsi terbesar yaitu 71 persen. Di posisi kedua ditempati oleh Pertamax dengan porsi 16  persen dan Pertamax Plus tercatat 2 persen.

Penjualan premium di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik Pertamina dan rekannan tercatat 19,06 Kilo Liter (KL) per hari. Sedangkan untuk Pertalite mencapai 3,2 KL per hari. Untuk pertamax sebesar 4,3 KL per hari. Khusus untuk Pertamax Plus terhitung 0,46 KL per hari. (Pew/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.