Sukses

Menteri Marwan Ajak Investor Masuk ke Sektor Energi Desa

Program desa mandiri energi masih terus digenjot dengan jumlah desa pengembangan sekitar 633 desa.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar mengatakan desa-desa di Indonesia memiliki potensi energi melimpah, namun belum digarap maksimal. Karena itu, Marwan mengajak para pengusaha untuk berinvestasi di sektor energi agar mewujudkan desa mandiri energi.

Apalagi, banyak potensi listrik desa yang  bisa dikembangkan, seperti tenaga air, pembangkit dengan bahan nabati, tenaga surya, biogas, termasuk tenaga angin. Indonesia memiliki potensi besar untuk pembangkit listrik dari bahan nabati, seperti jerami, sekam, tebu, sagu, lontar, dan tanam jarak.

"Sekarang tren penggunaan energi mengarah ke energi terbarukan. Desa adalah gudangnya potensi, baik tenaga panas bumi, tenaga air, tenaga surya dan seterusnya. Ini peluang bagi investor sekaligus bagi masyarakat desa," ujar Marwan, di Jakarta, Rabu (5/8/2015).

Marwan menambahkan, listrik sudah menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat di era modern, sehingga pengadaan listrik untuk masyarakat desa harus terus diupayakan. Kementerian Desa mendorong program desa mandiri energi secara konsisten, sejalan dengan tekat pemerintah mewujudkan program listrik 35.000 megawatt (MW) dalam jangka menengah dan jangka panjang.

"Jika potensi energi lisrik di desa kita manfaatkan semua, saya yakin mayoritas desa di Indonesia akan mampu mandiri di bidang energi," ujar Marwan.

Data menunjukkan, dari total 74.000 desa di Indonesia, masih ada sekitar 25.000 desa yang belum teraliri listrik. Adapun pengembangan potensi tenaga listrik di desa sangat membutuhkan sokongan dari investor swasta.

Hingga saat ini, program desa mandiri energi masih terus digenjot dengan jumlah desa pengembangan sekitar 633 desa. Investasi yang dibutuhkan untuk mewujudkan desa mandiri energi sendiri diperkirakan mencapai Rp 11,4 miliar per desa.

Bisnis pembangkit listrik sendiri sangat menjanjikan keuntungan karena kebutuhannya akan semakin meningkat. Selain itu, pengembangan desa mandiri energi terbukti mampu menekan angka konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang termasuk dalam energi fosil dan lama-lama akan habis. (Tanti Y/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.