Sukses

Serbu Kantor Bulog, Warga Minta Raskin Tak Jadi Komoditas Mafia

Warga yang mayoritas dari kalangan ekonomi kurang mampu ini meminta Bulog memperbaiki kualitas beras miskin.

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan warga Jakarta yang tergabung Aliansi Masyarakat untuk Indonesia Bersih (AMIR) menggelar orasi di depan kantor pusat Perum Bulog di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan pada Kamis (6/8/2015) ini.

Warga yang mayoritas dari kalangan ekonomi kurang mampu ini meminta Bulog memperbaiki kualitas beras miskin.

Koordinator aksi, Ikhwan mengungkapkan buruknya kualitas beras miskin itu tidak terlepas dari lemahnya manajemen Bulog dalam mengelola dan menyimpan beras-beras yang sudah dipanen.

Tidak hanya itu, warga juga meminta kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menindak pihak-pihak yang menjadikan raskin sebagai komoditas untuk mencari keuntungan semata. "Beras miskin tidak seharusnya berkutu, bau, ini harus diperbaiki, bebaskan Bulog dari mafia pangan," kata Ikhwan di Jakarta.

‎Sebagai perusahaan plat merah yang menjaga harga pangan, terutama beras, Ikhwan berpendapat kepala dan Direksi Bulog, termasuk jajaran komisaris, tidak cukup hanya diisi  pribadi-pribadi yang bersih melainkan juga harus mampu membangun sistem dan perubahan-perubahan yang diperlukan untuk melepaskan diri dari jerat mafia pangan.

Untuk memperbaiki kualitas raskin, Ikhwan menambahkan kebijakan membeli beras, bukan gabah yang lebih awet disimpan menjadi musabab terjadinya beras busuk dan kutuan. Ini yang menurutnya menjadi inovasi yang ‎harus dilakukan para manajemen Bulog.

‎"Meski kita hanya rakyat biasa, kita juga memiliki hak untuk mendapatkan beras yang layak‎, kami masyarakat miskin bukan ayam, tidak sepantasnya pula diransum beras busuk dan kutuan," tegas dia.

‎Ratusan pendemo ini menyerbu kantor pusat Perum Bulog dengan menggunakan beberapa Metro Mini dan tiba di lokasi pada pukul 12.00 WIB. Dengan dikawal puluhan personel dari pihak kepolisian, orasi warga hanya berlangsung tidak lebih dari 60 menit. (Yas/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini