Sukses

Ini Kendala Sulitnya Alirkan Listrik ke Pulau Terluar RI

Memberikan pasokan listrik ke-47 wilayah terluar yang berlokasi di wilayah terpencil, dengan akses medan yang cukup berat menjadi tantangan.

Liputan6.com, Jakarta - Keinginan pemerintah mengalirkan listrik ke 47 wilayah terluar di Indonesia bukan tanpa kendala. 

Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenaga Listrikan Kementerian ESDM Sujatmiko mengatakan, tantangan yang dihadapi dalam menerangi 47 wilayah terluar adalah mobilisasi peralatan dan komponen pembangkit.

"Utama mobilisasi barang," kata dia di Kantor Direktorat Jenderal Ketenaga Listrikan Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (7/8/2015).

Dia mengakui, memberikan pasokan listrik ke-47 wilayah terluar yang berlokasi di wilayah terpencil, dengan akses medan yang cukup berat menjadi tantangan tersendiri.

Seperti yang terjadi saat musim kemarau ini. Pengeringan air sungai yang terjadi akibat musim kemarau, membuat pemerintah harus mencari solusi lain untuk mengangkut peralatan.

"Mau dikirim lewat sungai kering, itu kendalanya. Pakai sungai kering, contoh Hulu Mahakam, rencananya minta bantuan TNI untuk mobilisasi pakai helikopter," papar dia.

Sementara terkait perizinan, dia meastikan tak ada kendala. Itu karena keinginan menerangi 47 wilayah terluar merupakan program perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Adapun pemerintah berencana meluncurkan Program Kelistrikan Penerangan 47 wilayah terluar di Indonesia yang berlokasi di Saumlaki di Maluku Tenggara Barat, pada 19 Agustus 2015.

PT PLN (Persero) sebelumnya optimistis target penerangan 47 wilayah terluar tercapai saat 17 Agustus 2015. Saat ini PLN pun sedang melakukan berbagai persiapan.(Pew/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini