Sukses

Top 5 Bisnis: Rupiah Dekati Level Terendah Sejak 1998

Dalam kurun waktu 17 tahun terakhir, nilai tukar rupiah belum pernah tertekan cukup dalam seperti saat ini.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah. Pelemahan tersebut terjadi karena adanya ekspektasi kenaikan suku bunga yang akan dilakukan oleh Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed).

Menurut data Bloomberg, Jumat (7/8/2015),  rupiah diperdagangkan pada level 13.534 per dolar AS. Pada perdagangan sebelumnya, rupiah ditutup di level 13,529 per dolar AS. 

Sementara kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 7 poin menjadi 15.536 per dolar AS dari 13.529 per dolar AS pada perdagangan kemarin.

Sejak awal tahun ini, nilai tukar rupiah terus tertekan. Di awal Januari 2015, rupiah berada di level 12.474 per dolar AS. Jika dihitung, rupiah telah melemah 8,5 persen.

Posisi rupiah ini memang belum terlalu buruk jika dibandingkan dengan 1998 lalu. Saat itu, rupiah sempat menyentuh level 15.000 per dolar AS. Namun dalam kurun waktu 17 tahun terakhir, nilai tukar rupiah belum pernah tertekan cukup dalam seperti saat ini.

Informasi mengenai ambruknya rupiah menjadi artikel yang paling dicari pembaca. Tak hanya itu, artikel lainnya yang menarik yaitu proyek tol Jasa Marga hingga pembebasan pajak bagi pekerja bergaji Rp 3 juta per bulan.

Lengkapnya, berikut lima artikel paling populer di kanal bisnis Liputan6.com edisi Jumat, 7 Agustus 2015:

1. Rupiah 13.536 per Dolar AS, Dekati Level Terendah di 1998

Ada beberapa sentimen yang mempengaruhi pelemahan rupiah ini. Pertama tentu saja penguatan dolar AS karena ada ekspektasi rencana kenaikan suku bunga The Fed. 

Namun selain sentimen dari luar, sentimen dari dalam negeri juga mempengaruhi nilai tukar rupiah. Pengumuman pertumbuhan ekonomi yang kembali melemah juga menekan nilai tukar rupiah karena investor melakukan aksi jual rupiah.

2. Jasa Marga Bangun 13 Ruas Tol Senilai Rp 40 Triliun di Semester I

PT Jasa Marga (Persero) Tbk melaporkan hingga semster I 2015 telah membangun setidaknya 13 ruas jalan tol dengan total panjang mencapai Rp 460 kilometer (km).

Corporate Secretary PT Jasa Ma‎rga M Sofyan mengungkapkan, total ruas tol yang tengah dibangun tersebut memiliki nilai investasi mencapai Rp 40,35 triliun.

‎3. Ekonomi Lesu, Negara Ini Tetap Jadi Incaran Miliarder

Puerto Rico sedang meraih hati orang kaya dari daratan Amerika Serikat (AS) dengan pemotongan pajak perusahaan, pajak pendapatan, dan keuntungan lainya.

Sejauh ini program tersebut berjalan lancar. Sekitar 250 orang dengan kekayaan bersih US$ 1 juta telah pindah ke Puerto Rico sejak regulasi tersebut diperkenalkan pada 2012. MiliarderJohn Paulson memboyong kekayaannya menuju Puerto Rico.

Namun, masalah terbesar Puerto Rico adalah kekurangan basis pajak karena ribuan warganya berangkat menuju Florida, Texas untuk mencari penghidupan lebih baik.

Menyambut kedatangan orang kaya dari daratan Amerika Serikat dengan keringanan pajak, bertentangan dengan salah satu kebutuhan negara yaitu pajak. Namun, ada yang mengatakan pajak rendah dapat membuat Puerto Rico menjadi Singapura berikutnya.

Pajak rendah di Puerto Rico bagaikan surga bagi orang kaya dan bisnis mereka, sehingga mereka akan menginvestasikan uangnya di sana.

4. Baju Ikut Pengaruhi Kesuksesan Saat Kerja

Selain berfungsi untuk melindungi tubuh, pakaian juga dapat mendongkrak performa kerja seseorang. Penelitian terbaru Kellogg School of Management, menunjukkan jika pakaian dapat membuat pria dan wanita menjadi lebih sukses di tempat kerja.

Hal itu biasa disebut efek jas lab, di mana seseorang menjadi lebih percaya diri saat bekerja ketika menggunakan pakaian tertentu.

Umumnya, saat bekerja seseorang memang akan terlebih dulu memikirkan pakaian yang mengesankan, dan respons rekan kerja terhadap pakaian yang digunakan tersebut. Tapi studi ini menunjukkan jika sebenarnya kita juga terkesan dengan diri sendiri.

5. Hore! Gaji Rp 3 Juta Resmi Tak Kena Pajak

Seiring dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya harga kebutuhan pokok, pemerintah telah menaikkan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) bagi Wajib Pajak (WP) Orang Pribadi mulai tahun 2015.

Dengan kenaikan ini, besarnya PTKP bagi WP orang pribadi menjadi sebesar Rp 36 juta per tahun atau Rp 3 juta per bulan, naik Rp 11,7 juta atau sekitar 48 persen dari yang sebelumnya sebesar Rp 24,3 juta per tahun. (Ndw/Gdn)

 

 

 

 

 

 

 

 

sehingga total keseluruhan penambahan panjang jalan tol operasi pada akhir tahun 2015 adalah ±46 KM. (Yas/Nrm)‎

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini