Sukses

Jokowi Hadiri HUT Pasar Modal, IHSG Turun Tipis

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis 8,89 poin ke level 4.761,40 pada pra pembukaan perdagangan saham Senin pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengikuti bursa saham Asia cenderung melemah di awal pekan ini. Hal itu lantaran kekhawatiran terhadap kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) pada September dan ekonomi China melambat.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (10/8/2015), IHSG turun tipis 8,89 poin (0,19 persen) ke level 4.761,40. Indeks saham LQ45 melemah 0,28 persen ke level 809,17. Sebagian besar indeks saham melemah kecuali indeks saham DBX naik 0,05 persen.

Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG melemah 6,6 poin ke level 4.763,65. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,24 persen ke lebel 809,41. Ada sebanyak 42 saham merosot sehingga menyeret IHSG ke zona merah.

Akan tetapi, 39 saham menghijau sehingga menahan pelemahan indeks sahamnya. Sedangkan 75 saham diam di tempat.Total frekuensi perdagangan saham sekitar 3.175 kali dengan volume perdagangan 107,66 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 89,41 miliar.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham perkebunan naik 0,03 persen, sektor saham barang konsumsi mendaki 0,05 persen, dan sektor saham infrastruktur menanjak 0,25 persen. Namun, sektor saham aneka industri melemah 0,64 persen, disusul sektor saham keuangan merosot 0,44 persen, dan sektor saham manufaktur tergelincir 0,10 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 1 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 1 miliar. Saham-saham yang mendaki dan menggerakkan pasar saham antara lain saham META naik 13,33 persen ke level Rp 187 per saham, saham ASRI menanjak 0,99 persen ke level Rp 510 per saham, dan saham CPIN menguat 0,65 persen ke level Rp 2.310 per saham.

Saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham SSIA turun 3,18 persen ke level Rp 760 per saham, saham POLY melemah 2,2 persen ke level Rp 89, dan saham EXCL tergelincir 2,24 persen ke level Rp 2.615 per saham.

Berdasarkan data RTI, nilai tukar rupiah berada di kisaran 13.537 per dolar Amerika Serikat (AS). Bursa saham Asia cenderung melemah dengan indeks saham Jepang Nikkei turun 0,16 persen ke level 20.690, indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 1,32 persen ke level 24.227.

Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto menuturkan IHSG akan melanjutkan tren pelemahannya di awal pekan ini. Hal itu seiring minim sentimen positif baik internal dan eksternal. Dari eksternal, IHSG akan terimbas sentimen negatif ekonomi China. Surplus perdagangan China Juli lalu menyusut menjadi US$ 43 miliar di bawah harapan US$ 53,4 miliar. Ekspor China melemah 8,3 persen Year on Year (YoY) dan impor turun 8,1 persen YoY.

"IHSG akan bergerak dengan support pertama di 4.750 dan resistance di 4.820 dengan kecenderungan koreksi," ujar David dalam ulasannya. (Ahm/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.