Sukses

Bos OJK Pamer Pertumbuhan Pasar Modal ke Jokowi

Dana yang berhasil dihimpun dari penerbitan saham dan obligasi mencapai Rp 596 triliun dalam lima tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Peringatan 38 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia menjadi momen penting bagi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk memamerkan sejumlah program maupun prestasi pasar modal Indonesia di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ketua Dewan‎ Komisioner OJK, Muliaman D Hadad mengungkapkan pasar modal Indonesia tumbuh berkembang sebagai salah satu alternatif pembiayaan jangka panjang perusahaan di tengah terbatasnya sumber pendanaan dari perbankan.

Dari catatannya, dana yang berhasil dihimpun dari penerbitan saham dan obligasi selama lima tahun terakhir mencapai Rp 596 triliun. Sementara nilai kapitalisasi hampir Rp 5.000 triliun atau naik 60 persen sampai dengan bulan ini.

"Kami mengimbau perusahaan domestik, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan asing di Indonesia untuk memanfaatkan pasar modal ini sebagai mobilisasi dana dari domestik dan luar negeri. Lalu diarahkan untuk menjadi pemegang saham dari perusahaan-perusahaan itu," terang dia saat memberi sambutan di Peringatan 38 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia, Gedung BEI, Jakarta, Senin (10/8/2015).

Ia menjelaskan, OJK mendorong langkah perusahaan kecil dan menengah go public, mencatatkan sahamnya di BEI guna menggalang dana jangka panjang. "Pedoman untuk perusahaan kecil dan menengah yang go public sudah disiapkan," ucap Muliaman.

Dalam hal ini, dia meminta arahan kepada Presiden Jokowi dalam momen bersejarah tersebut untuk beberapa program atau kegiatan portofolio di pasar modal :

1. Pening‎katan batas maksimal ganti rugi investor dari Rp 25 juta menjadi empat kali lipat atau Rp 100 juta per pemodal. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi investor ritel serta menarik penanam modal domestik.

"Jadi sama seperti Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), pasar modal juga punya P3IEI untuk melindung‎i investor dari pembobolan atau fraud di pasar modal. Perusahaan ini sudah beroperasi sejak Januari 2015," kata Muliaman.

2. Peresmian TV Bursa IBCM

3. Pencatatan obligasi jangka panjang bertenor 30 tahun dari PT Telkom Tbk. Minat investor sangat tinggi terhadap obligasi tersebut dilihat dari kelebihan permintaannya. Obligasi, ucap Muliaman, menjadi angin segar dan pembuka jalan bagi emiten lain memperoleh pembiayaan jangka panjang.

4. Sritex, emiten atau perusahaan tekstil terbesar di Indonesia melaksanakan pembukaan rekening efek bagi 10 ribu karyawan untuk menjadi investor di pasar modal. (Fik/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini