Sukses

Harga Minyak RI Turun Jadi US$ 51 per Barel pada Agustus

Harga minyak mentah Indonesia turun sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah dunia melemah karena banjir pasokan.

Liputan6.com, Jakarta - Rata-rata harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) Juli 2015 mencapai US$ 51,81 per barel atau turun US$ 7,59 per barel dari ICP Juni 2015 sebesar US$ 59,40 per barel.

Demikian mengutip dari situs resmi Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), di Jakarta, Selasa (11/8/2015), harga Minas/SLC mencapai US$ 51,91 per barel atau turun sebesar US$ 7,63 per barel dari US$ 59,54 per barel pada Juni 2015.

Penurunan harga minyak mentah Indonesia tersebut sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional, yang diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu:

1. Berdasarkan publikasi OPEC Juli 2015, produksi minyak mentah OPEC mengalami peningkatan produksi pada Juni 2015 sebesar 0,3 juta barel per hari dibandingkan Mei 2015 menjadi 31,4 juta barel per hari.

2. Proyeksi pasokan negara-negara Non-OPEC pada 2015 direvisi meningkat 0,22 juta barel per hari dibandingkan publikasi Juni 2015, menjadi 57,39 juta barel per hari.

3. Stok minyak komersial negara-negara OECD mengalami tren peningkatan selama tiga bulan berturut-turut, pada bulan Mei 2015 stok mencapai 2,83 miliar barel.

Di sisi lain, Energy Information Administration(EIA), Amerika Serikat (AS) memperkirakan, stok minyak OECD pada akhir tahun 2015 mengalami peningkatan hingga 2,95 miliar barel dibandingkan akhir 2014 sebesar 2,69 miliar barel.

4. Kesepakatan atas program nuklir antara Iran dan negara-negara Barat berpotensi menambah pasokan minyak mentah dari Iran sekitar 1 juta barel per hari.

5. Berdasarkan laporan EIA, stok distillate fuel oil pada akhir Juli 2015 lebih tinggi 8,3 juta barel dibandingkan dengan stok pada akhir bulan Juni 2015. Jumlah stok tersebut juga meningkat 17,4 juta barel dibandingkan periode yang sama setahun sebelumnya yang mencapai 126,7 juta barel.

6. Selama Juli 2015, Dolar Amerika Serikat (AS) mengalami tren peningkatan terhadap beberapa mata uang utama dunia lainnya.

Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah juga dipengaruhi, antara lain penurunan tingkat permintaan minyak di Jepang yang dipicu oleh peningkatan penggunaan natural gas dan batu bara sebagai substitusi minyak pada pembangkit listrik dan kebakaran yang mengakibatkan gangguan pada dua kilang di Jepang.

Penyebab lainnya adalah peningkatan stok minyak komersial Cina. Selain itu, peningkatan stok produk minyak di Singapura mencapai titik tertinggi sejak 1999. (Pew/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.