Sukses

Stabilitas Sistem Keuangan Dapat Bantu Ekonomi RI

Menko Perekonomian, Darmin Nasution menuturkan, ekonomi Indonesia melambat harus dibantu dengan kebijakan fiskal ekspansif.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan betapa pentingnya stabilitas sistem keuangan dan ekonomi makro untuk membalikkan keadaan perlambatan ekonomi Indonesia. Langkah utamanya dengan menggelontorkan fiskal secara ekspansif lewat belanja negara untuk sesuatu yang produktif.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengakui stabilitas sistem keuangan Indonesia agak terganggu dengan serangan sentimen dari berbagai negara. Namun pemerintah tetap berupaya agar stabilitas maupun perlambatan ekonomi dapat kembali bangkit dalam situasi yang aman.

"Stabilitas perlu sekali walau pun sedikit terganggu, tapi pertumbuhan juga melambat. Kalau pun tidak bisa langsung dibalikkan jadi meningkat dari melambat, paling tidak perlambatan berhenti dulu, baru kemudian membaik. Kita tidak bisa pilih mau yang mana, karena keduanya sedang ada persoalan," terang dia di Jakarta, Kamis (13/8/2015).

Darmin mengatakan, ekonomi Indonesia melambat harus dibantu dengan kebijakan fiskal yang ekspansif. Inilah yang dikatakannya menjadi fokus pemerintah seperti mendorong stimulus, penyerapan belanja pemerintah dan sebagainya. "Bagaimana cara menggelontorkan uang ke masyarakat supaya penerimaan di masyarakat naik, kegiatan ekonomi bergerak dan akhirnya pertumbuhan membaik," terangnya.

‎Darmin memastikan, upaya fiskal tersebut tidak akan bertabrakan dengan kebijakan BI yang fokus pada stabilitas sistem keuangan dibanding pertumbuhan ekonomi. BI, sambungnya, punya mekanisme khusus untuk mengurangi atau menambah likuiditas.

"Itu akan terlihat nanti dalam proses antar bank, antar nasabah dengan bank. Jadi semua ada instrumennya ada. Jadi jangan khawatir," tandas dia.  

Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2015 tercatat 4,67 persen, atau turun dari realisasi kuartal sebelumnya yang berada di level 4,72 persen. Ekonomi Indonesia hanya tumbuh 4,7 persen hingga semester I 2015, turun dari periode sama tahun lalu sekitar 5,17 persen. (Fik/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.