Sukses

Top 5 Bisnis: Taipan RI Dapat Bintang Kehormatan Jadi Terpopuler

Berikut lima artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com, pada Kamis, 13 Agustus 2015:

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memberikan tanda kehormatan kepada 46 orang di Istana Negara pada Kamis, 13 Agustus 2015. Pemberian tanda kehormatan tersebut diberikan dalam rangka memperingati ulang tahun kemerdekaan ke-70 Indonesia.

Dari ke-46 nama tersebut terdapat dua orang terkaya Indonesia, yakni Dato Sri Prof Dr Tahir, MBA, Mayapada Group dan Mochtar Riady, Lippo Group.

Pemberian Tanda kehormatan ini berdasarkan Keppres No 83/TK/Tahun 2015. Mereka yang mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera merujuk Pasal 28 ayat 2 UU No 20/2009 yaitu dianggap berjasa luar biasa di berbagai bidang, pengabdian, dan pengorbanan di bidang sosial, politik, ekonomi, hukum, budaya hingga iptek serta darmabakti dan jasanya diakui secara luas di tingkat nasional hingga internasional.

Artikel mengenai dua taipan yang mendapat penghargaan tersebut menarik perhatian pembaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang juga membuat penasaran pembaca.

Lengkapnya, berikut lima artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com, pada Kamis, 13 Agustus 2015:

1. 2 Orang Terkaya RI Dapat Bintang Kehormatan dari Jokowi

Dato Sri Prof Dr Tahir, MBA, Mayapada Group dan Mochtar Riady, Lippo Group, selama ini memang dikenal dengan kesuksesannya mengelola bisnis di dalam maupun di luar negeri. Mereka juga diketahui dengan kegiatan sosialnya.

Tahir, merupakan Pendiri sekaligus CEO Mayapada Group. Dia lahir di Surabaya pada 26 Maret 1952. Pria terkaya di Indonesia ini memulai kiprah di dunia usaha dengan merintis bisnis garmen.

Mochtar Riady dilahirkan di Malang pada 12 mei 1929. Dia dikenal sebagai pendiri Grup Lippo, sebuah grup yang memiliki lebih dari puluhan anak perusahaan yang bergerak di bidang properti, bank, jasa keuangan, infrastruktur dan lainnya.

2. Cek, Daftar dan Rute Kereta Gratis Saat HUT RI

PT Kereta Api Indonesia (Persero) berencana membebaskan tarif tiket kereta api pada perayaan ke-70 Hari Kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus 2015. Namun, tarif gratis ini hanya berlaku untuk kereta api lokal, seperti KRL dan KRD.

Untuk KRL‎ Commuter Line, PT KCJ memberikan program gratis tarif perjalanan KRL pada hari Senin 17 Agustus 2015, mulai pukul 08:00 – 17:00 WIB. Dalam program ini, saldo para pemilik Kartu Multi Trip (KMT) tidak akan berkurang.

3. 5 Cara Cepat Dapatkan Pinjaman Modal Usaha dari Bank

Tak sedikit orang mulai jenuh menjadi karyawan dan berpikir membuka usaha sendiri. Sayangnya, mereka menghadapi kendala yang cukup signifikan, yaitu modal.

Lembaga keuangan perbankan umumnya memiliki program untuk membantu permodalan suatu usaha atau bisnis. Lalu bagaimana caranya supaya pinjaman Anda bisa disetujui oleh pihak bank?

4. Distributor AS Minta Maaf Karena Sempat Cap Tolak Angin Berbahaya

Presiden Direktur PT Sido Muncul Tbk (SIDO) Irwan Hidayat mengaku geram saat mengetahui produk jamu herbal Tolak Angin yang dijual perseroan di Amerika Serikat (AS) dituding mengandung bahan kimia berbahaya. Padahal, produk Tolak Angin yang telah dijual puluhan tahun terbukti aman dan tak berbahaya bagi kesehatan.

Kasus ini berawal pada April 2015, distributor Tolak Angin di Amerika Serikat yaitu PT Empire International yang berkantor pusat di Los Angeles, dituntut oleh sejumlah pengacara untuk produk jahe serbuk dan licoryce karena mengandung logam berat melebihi ambang batas di atas 10 ppm.

5. Penjelasan Gubernur BI Soal Rupiah Terpuruk Akibat Yuan

Pelemahan nilai mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus berlanjut. Depresiasi rupiah mencapai 10,16 persen pada Rabu (12/8/2015).

Biang kerok keterpurukan kurs rupiah dan sejumlah mata uang negara lain adalah kebijakan China yang sengaja melemahkan (devaluasi) mata uang Yuan.

Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo mengungkapkan, fenomena penguatan dolar AS terus memberi tekanan pada rupiah dengan depresiasi 2,47 persen per kuartal, terutama dipicu kekhawatiran kenaikan suku bunga acuan The Fed dan penyelesaian krisis Yunani. (Gdn/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini