Sukses

16 SPBU di Jawa Tengah Resmi Jual Pertalite

Pertalite diluncurkan secara perdana di Yogyakarta dan Semarang di hari ini.

Liputan6.com, Yogyakarta - Warga Yogyakarta akhirnya dapat menikmati bahan bakar minyak (BBM) jenis baru Pertalite mulai Jumat (14/8/2015). Salah satunya di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Lempuyangan, tampak warga mengantre membeli Pertalite.

Marketing Branch Manager Pertamina DIY Surakarta Freddy Anwar mengatakan Pertalite diluncurkan secara perdana di Yogyakarta dan Semarang di hari ini.

Menurut dia, kehadiran Pertalite guna memberikan variasi jenis BBM di masyarakat dengan oktan yang lebih baik dari Premium. Harga Pertalite dibanderol seharga Rp 8.400 per liter.

"Hari ini ada 16 SPBU yang mulai menyalurkan Pertalite di Jateng DIY diambil dari Depot Pertamina di Boyolali. Semarang ada 6, Solo 5, DIY ada 3 dan Kedu 2 SPBU. Di Yogyakarta ada di Lempuyangan Sultan Agung dan SPBU Semaki," ujar dia di Yogyakarta, Jumat (14/8/2015).

Menurut Freddy antusias masyarakat mengisi bahan bakar minyak jenis Pertalite terlihat dari jumlah transaksi di SPBU Lempunyangan yang mencapai 650 liter. Setiap SPBU di Yogyakarta saat ini dipasok 16 ribu liter Pertalite. Pada Jumat ini, Pertamina sudah menyalurkan 260 ribu liter Pertalite di Jateng dan DIY.

Pertamina menargetkan pada tahun ini akan ada 50 SPBU di Jateng dan DIY yang akan menyalurkan Pertalite. Diharapkan, jumlah SPBU penyalur Pertalite dapat bertambah.

Sementara itu, Ketua Hiswana Migas DIY Siswanto mengatakan sangat senang dengan kehadiran Pertalite di wilayahnya.

Sebagai operator dia berharap ke depan Pertalite dapat diterima masyarakat. Dipastikan jika kehadiran Pertalite tidak menghilangkan Premium.

"Disambut baik buktinya 650 liter sudah terjual di sini tadi kan. Semoga dari 95 SPBU seluruhnya dapat terdistribusi dengan baik di DIY. Infonya Pertamina mengalami rugi miliaran rupiah semoga hadirnya Pertalite dapat tertutupi utangnya," jelas dia.

Sementara itu warga Banguntapan Gonson Suprianto mengaku baru pertama kali mengisi Pertalite. Dia pun tidak mempermasalhkan jika harga BBM ini lebih mahal.

"Ronnya lebih tinggi motor saya juga harusnya juga pakai itu. Coba aja jika bagus buat motornya nanti pakai ini. Harga terpaut seribu dengan premium tidak jadi soal. Kaitannya dengan mesin jadi hitungannya lebih irit," ujarnya. (Fathi mahmud/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.