Sukses

Menteri ESDM Dorong Semangat Pembangunan Bersama

Menteri ESDM, Sudirman Said menyatakan, pemerintah akan mengoreksi kekurangan untuk penuhi target.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyatakan meski kondisi ekonomi tengah tak menguntungkan Indonesia, namun dirinya optimistis akan ada perbaikan dalam waktu dekat.

Dia menjelaskan, hal ini lantaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyatakan pemerintah harus terus punya semangat untuk membangun. Dengan demikian, roda ekonomi bisa terus berjalan.

"Kita seperti tadi merespons Pak Presiden ya. Punya semangat pembangunan bersama," ujar Sudirman di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat (14/8/2015).

Menurut dia, pemerintah selalu akan melakukan koreksi terkait hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki. Ini dilakukan agar target-target yang telah dicanangkan oleh pemerintah bisa tercapai.

"Mengoreksi apa-apa yang menjadi kekurangan dan terus konsolidasi evaluasi supaya target-target apa pun bisa tercapai," kata dia.

Meski nilai tukar rupiah tengah melemah disertai dengan menurunnya daya beli masyarakat, namun Sudirman yakin akan ada jalan bagi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun. "Insya Allah selalu ada, tapi kita harus menjadi jalan," ujar Sudirman.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk pertama kalinya menyampaikan pidato kenegaraan di hadapan Sidang Paripurna MPR 2015.

Dalam pidatonya, Jokowi dengan penuh percaya diri mengungkapkan peluang Indonesia menjadi negara maju dan sejahtera terbuka lebar dengan modal sosial dan ekonomi yang dimiliki negeri ini.

Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang besar dan kreatif, kelas menengah yang semakin besar, sistem politik yang demokratis, masyarakat muslim yang moderat, dan menjadi kekuatan ekonomi ke-16 di dunia dengan produk domestik bruto (PDB) sekitar Rp 10 ribu triliun.

"Dengan kerja keras, optimisme, dan mengubah sikap konsumtif menjadi produktif, kita akan bermartabat di antara bangsa-bangsa di dunia," tegas Jokowi.

Percepatan untuk menjadi negara adil dan makmur tersebut, lanjut Jokowi, tentu harus dengan dukungan seluruh rakyat Indonesia, sangat ditentukan oleh kinerja dan kekompakan Lembaga-lembaga Negara. Kekompakan tersebut juga akan memperkuat sistem presidensial sehingga pemerintahan menjadi stabil.

"Dengan demikian, pemerintah akan mampu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial," ungkapnya.

Sejak Kabinet Kerja dibentuk, kata Jokowi, pemerintah secara bertahap menjalankan program pembangunan nasional seperti digariskan dalam Nawacita. Pemerintah melakukan transformasi fundamental ekonomi dan mengubah paradigma pembangunan dari yang bersifat konsumtif ke produktif.

Untuk mengungkit pertumbuhan ekonomi, selain mendorong berkembangnya ekonomi kreatif, pemerintah fokus melakukan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, kereta api, pelabuhan, waduk, dan pembangkit listrik.

Pemerintah juga mengalihkan subsidi BBM ke sektor-sektor produktif dan jaring pengaman sosial. Kini pemerintah sedang membagikan Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Keluarga Sejahtera, dan Asistensi Sosial untuk Penyandang Disabilitas Berat. (Dny/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini