Sukses

Cari Utangan, Jokowi Pilih yang Berbiaya Rendah

Total belanja negara mencapai Rp 2.121,3 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah masih akan berutang untuk menutupi defisit anggaran pada 2016 nanti. Namun Presiden Joko Widodo berjanji, pemerintah akan memilih utang dengan bunga rendah.

Jokowi mengatakan, dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016, total pendapatan negara ditargetkan mencapai Rp 1.848,1 triliun.

Pendapatan tersebut terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp 1.565,8 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp 280,3 triliun dan penerimaan hibah sebesar Rp 2,0 triliun.

Sementara itu, total belanja negara mencapai Rp 2.121,3 triliun yang terdiri dari belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp 1.339,1 triliun serta Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebesar Rp 782,2 triliun.

Dengan demikian, defisit anggaran dalam RAPBN Tahun 2016 adalah sebesar Rp 273,2 triliun atau 2,1 persen terhadap Produk Domestik Bruto.

Defisit RAPBN Tahun 2016 tersebut akan dibiayai dengan utang yang bersumber dari dalam negeri sebesar Rp 272 triliun dan luar negeri sebesar Rp 1,2 triliun.

"Untuk mencari sumber pembiayaan dari luar negeri akan dipilih secara selektif sehingga bersifat tidak mengikat dan dengan biaya yang lebih rendah," jelas Jokowi dalam Pidato Nota Keuangan di gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat (14/8/2015).

Jokowi berjanji kebijakan yang ditempuh dalam mengelola utang tersebut antara lain dengan mengarahkan pemanfaatan utang untuk kegiatan produktif. (Dny/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.