Sukses

Kejayaan dan Tantangan Sektor Pertanian Saat HUT ke-70 RI

Ketua KTNA, Winarno Tohir menilai kebijakan pengurangan impor oleh pemerintah bak dua sisi mata uang bagi petani dan pedagang.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia merayakan HUT ke-70 pada 17 Agustus 2015. Setelah 70 tahun merdeka, banyak hal yang telah dicapai oleh bangsa ini, salah satunya dalam sektor pertanian lewat swasembada pangan.

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Winarno Tohir mengatakan ada banyak masalah pertanian yang mampu diselesaikan oleh pemerintah saat ini. Contoh saja peningkatan anggaran untuk pertanian. Akan tetapi, ada juga masalah baru yang masih menunggu penyelesaiannya.

"Masalah kita makin banyak, tetapi permasalahan yang diselesaikan juga banyak, permasalahan baru juga ada. Dulu pertanian dijadikan gerbong terakhir, anggarannya kecil kurang dari 5 persen. Sekarang jauh lebih besar mencapai 30 persen, di atas anggaran pendidikan yang 20 persen," ujar Winarno saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Senin (17/8/2015).

Winarno menilai, masalah lain yang mulai dibenahi pemerintahan sekarang mengenai kebijakan pengurangan impor. Sebagai contoh, pemerintah mengurangi impor sapi pada kuartal III 2015 dari 250 ribu ekor menjadi 50 ribu ekor saja. Meski setelah itu menimbulkan pro dan kontra hingga memicu aksi mogok dagang oleh pedagang sapi di pasar tradisional.

"Petani kita yang harga komoditasnya jatuh karena ada impor, sekarang dikurangi. Ini dari sisi petani bagus, tapi dari sisi pedagang ya tidak bagus. Hal seperti ini memang menguntungkan petani, tetapi tidak untuk pedagang," jelas dia.

Selain itu, lanjut Winarno, jika mengacu pada laporan Badan Pusat Statistik (BPS), tiga komoditas pangan yang dihasilkan oleh Indonesia telah mencapai swasembada pada tahun ini. Salah satu komoditas tersebut yaitu beras.

"Menurut data BPS, padi, jagung, kedelai, sudah swasembada. Itu kalau melihat data BPS. Tapi kita masih harus menghadapi El Nino, ini tantangan kita. Meski El Nino diprediksi kuat, tapi dari BPS menyatakan lahan yang sudah terpanen 76,33 persen. Itu sudah aman. Tetapi untuk memastikan, kita harus tunggu ampai akhir Agustus, kita lihat seberapa jauh kekeringannya. Tapi secara garis besar, sektor pertanian sudah lebih bagus," kata Winarno.

Menurut perkiraan BPS, produksi padi akan meningkat 6,64 persen pada 2015 atau sebanyak 75,55 juta ton dibandingkan tahun sebelumnya. Produksi jagung juga diperkirakan meningkat 1,66 juta ton atau 8,72 persen di angka 20,67 juta ton. Sedangkan kedelai, produksinya diperkirakan mencapai 998.870 ton biji kering pada tahun ini, atau meningkat sebanyak 43.870 ton atau 4,59 persen dibandingkan tahun lalu. (Dny/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.