Sukses

Harga Minyak Sentuh Level Terendah Sejak Maret 2009

Harga minyak acuan Amerika Serikat turun sekitar 1,5 persen menjadi US$ 51,87 per barel seiring ekonomi Jepang melemah.

Liputan6.com, New York - Harga minyak dunia turun sekitar 1 persen pada awal pekan setelah ekonomi Jepang mengalami kontraksi pada kuartal II. Beban lainnya ditambah dari ekonomi China melambat.

Harga minyak mentah acuan Amerika Serikat (AS) turun 1,5 persen atau sekitar 63 sen menjadi US$ 41,87 per barel. Level harga terendah di awal pekan ini  di kisaran US$ 41,35. Harga itu terendah sejak Maret 2009. Sementara itu, harga minyak Brent melemah hampir 1 persen atau sekitar 45 sen menjadi US$ 48,74 per barel.

Ekonomi Jepang menyusut 1,6 persen pada kuartal II. Hal ini cukup mempengaruhi pasar apalagi ekonomi China melambat. Ditambah sentimen China sengaja melemahkan mata uang Yuan. Akan tetapi bank sentral China tampak menjaga Yuan sehingga pelemahan Yuan terbatas pada akhir pekan lalu.

"Pembicaraan para pelaku pasar masih mengenai efek lanjutan dari devaluasi mata uang China Yuan," ujar David Thompson, Analis Powerhouse seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (18/8/2015).

Di sisi lain, dolar Amerika Serikat (AS) cenderung menguat setelah laporan produksi industri AS tumbuh lebih cepat dalam delapan bulan. Hal ini membuat komoditas berdenominasi dolar termasuk minyak mentah kurang terjangkau bagi pemegang euro dan mata uang lainnya.

Permintaan minyak mentah AS dan Brent kemungkinan jatuh mengingat beberapa minggu ke depan, kilang minyak Eropa dan AS mulai perawatan pada musim gugur. Selain itu, para pengelola dana keuangan pun memprediksikan harga minyak kemungkinan tetap rendah mengingat banjir pasokan minyak. Hal itu membuat mereka memangkas posisi di minyak dalam jangka panjang. (Ahm/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini