Sukses

Ekonomi AS Cerah, Harga Emas Tertekan

Peningkatan di pasar properti AS dapat mempengaruhi waktu kenaikan suku bunga AS.

Liputan6.com, Chicago - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange merosot pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB) karena penguatan data perumahan Amerika Serikat (AS) didukung spekulasi Bank Sentral AS atau Federal Reserve akan segera meningkatkan suku bunga.

Dilansir dari Xinhua, Rabu (19/8/2015), kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun US$ 1,5 atau 0,13 persen menjadi US$ 1.116,9 per ounce.

Departemen Perdagangan AS mengatakan penjualan perumahan pada Juli meningkat menjadi 1.206.000 atau naik 0,2 persen dari bulan Juni, level tertinggi sejak Oktober 2007. Analis percaya bahwa peningkatan yang nyata di pasar properti dapat mempengaruhi waktu kenaikan suku bunga AS , mungkin pada bulan September.

Sebagai logam mulia, emas tidak dikenakan bunga. Untuk itu, kenaikan suku bunga akan mendorong investor menjauh dari emas dan menuju aset dengan return. Belum ada kenaikan suku bunga The Fed sejak Juni 2006.

Harga emas berada di bawah tekanan tambahan sebagai indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama, naik 0,21 persen menjadi 97,02. Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika greenback naik, emas berjangka seperti emas akan jatuh, sebab emas yang diukur dengan dolar, menjadi lebih mahal bagi investor.

Harga perak untuk pengiriman September turun US$ 50,8 sen atau 3,32 persen menjadi US$ 14,79 dolar per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun US$ 6,6 atau 0,66 persen menjadi US$ 994,10 per ounce. (Ndw/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Laman ini berisi mengenai informasi seputar harga emas terbaru. Harga emas ini terus diperbarui setiap harinya.

    Harga Emas