Sukses

Jalan Tol Baru Jadi Asa Jasa Marga

PT Jasa Marga Tbk memperoleh pertumbuhan signifikan dari pengoperasian jalan tol baru di luar Jabodetabek.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memutuskan menurunkan tarif tol pada musim mudik dan Lebaran 2015. Intervensi ini dinilai berpengaruh terhadap kinerja emiten operator tol termasuk PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menilai negatif bila terjadi intervensi sama terhadap perseroan yang berpengaruh terhadap kinerja keuangan perseroan. Akan tetapi, diskon tarif tol tersebut juga diikuti dengan pertumbuhan volume lalu lintas di jalan tol.

Volume lalu lintas di jalan tol selama hari raya Lebaran tumbuh 8,5 persen secara Year on Year (YoY). Jumlah ini di atas rata-rata year on year sekitar 5,7 persen saat Ramadan. Hal ini menunjukkan kalau pertumbuhan volume lalu lintas di jalan cukup besar selama liburan lebaran. Diskon tarif tol tampaknya juga meransang volume pertumbuhan lalu lintas itu.

Tim riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, kontributor utama pertumbuhan itu berasal dari tol Jakarta-Cikampek sekitar 12,4 persen YoY, Surabaya-Gempol sekitar 13,4 persen YoY, dan Semarang-Solo sekitar 11,3 persen YoY. Selain itu, pertumbuhan lalu lintas positif juga berasal dari Jagorawi meski naik tipis sekitar 3 persen YoY.

Analis PT Sinarmas Sekuritas, Bryan Sjahputra menuturkan PT Jasa Marga Tbk masih memiliki potensi besar ke depan. Tol baru perseroan akan mengangkat kinerja perseroan. Potensi tol baru itu terutama di luar Jabodetabek. Kontribusi tol baru itu antara lain tol Semarang-Sol, Surabaya-Mojoketro, dan Bali-Mandara.

"Jika PT Jasa Marga Tbk dapat meningkatkan pertumbuhan tol baru di luar Jabodetabek maka perseroan akan menikmati pertumbuhan lalu lintas jalan tol signifikan ke depan," ujar Bryan dalam ulasannya, seperti dikutip Rabu (19/8/2015).

PT Jasa Marga Tbk merupakan operator tol yang mengoperasikan 74 persen dari total ruas jalan tol di Indonesia. Perseroan telah menyelesaikan tujuh ruas tol baru sepanjang 35,6 KM pada 2014, dan menyelesaikan lima ruas tol sepanjang 48,2 KM pada 2015.

Perseroan mencatatkan kinerja belum memuaskan selama semester I 2015. Hal itu ditunjukkan dari laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk turun 17,44 persen menjadi Rp 670,03 miliar.

Padahal perseroan meraup laba sebesar Rp 811,59 miliar pada semester I 2014. Laba turun ini juga diikuti pendapatan. Hingga periode semester I 2015, pendapatan turun tipis 8,7 persen menjadi Rp 4,09 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,48 triliun.

Pendapatan turun itu lantaran pendapatan konstruksi turun 56,74 persen dari Rp 1,05 triliun pada semester I 2014 menjadi Rp 455,22 miliar pada semester I 2015. Penurunan pendapatan konstruksi karena aktivitas konstruksi ruas-ruas baru yang akan dioperasikan 2015 telah terlaksana pada tahun lalu.

Meski demikian, pendapatan tol naik 7,4 persen menjadi Rp 3,41 triliun pada semester I 2015 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,17 triliun. Hal itu merefleksikan pertumbuhan volume lalu lintas transaksi pada semester I 2015. Volume lalu lintas transaksi sebesar 639,30 juta pada semester I 2014 naik menjadi 666,67 juta pada semester I 2015, atau naik 4,3 persen.

Rekomendasi Saham

PT Sinarmas Sekuritas merekomendasikan hold untuk PT Jasa Marga Tbk dengan target harga saham Rp 5.500 per saham dalam satu tahun. Target harga saham itu turun 0,5 persen dari target harga sebelumnya Rp 5.525.

Perkiraan itu mempertimbangkan price earning (PE) sekitar 32,85 kali dengan prediksi laba bersih turun 4,2 persen pada 2015. PT Sinarmas Sekuritas juga memperkirakan pendapatan tumbuh 6,6 persen pada 2015. Hal itu mempertimbangkan diskon tarif tol 35 persen oleh pemerintah selama periode Ramadan.

Pada penutupan perdagangan saham Selasa 18 Agustus 2015, saham PT Jasa Marga Tbk turun Rp 25 ke level Rp 5.475 per saham. (Ahm/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.