Sukses

Ini 4 Julukan Baru Bagi Jakarta

Jakarta mempunyai ragam kuliner yang mampu menarik hati orang asing.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Pariwisata serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sepakat memperkenalkan Jakarta sebagai tujuan wisata dan memberikan 4 julukan baru. 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli menegaskan, setiap negara mempunyai sebutan khusus destinasi wisata di wilayah masing-masing. Sebut saja Singapura yang tersohor sebagai wisata belanja. 

Pemerintah, kata dia, sepakat memberikan julukan baru ke Jakarta dengan 4 fokus utama, yakni wisata bisnis (business tourism), wisata maritim (maritime tourism), wisata kuliner (culinary tourism) serta wisata kesehatan dan budaya (health and culture).

"Wisata bisnis karena orang asing yang datang ke Jakarta, mayoritas untuk berbisnis. Wisata maritim perlu ditingkatkan sesuai cita-cita Presiden Joko Widodo (Jokowi)," ujar Rizal saat berbincang dengan wartawan di kantornya, Jakarta, Rabu (19/8/2015).

Sementara julukan wisata kuliner, diakuinya, Jakarta mempunyai ragam kuliner yang mampu menarik hati orang asing. Bahkan keragaman kuliner Indonesia, terutama di Jakarta, disebut Rizal, mengalahkan Bangkok dan Malaysia.

"Kalau bicara kuliner, Bangkok dan Malaysia mah lewat sama Jakarta. Tapi kita kurang branding saja. Di sisi lain, Jakarta bisa menjadi pusat main golf, seperti orang Korea dan Jepang," ujar dia.

Salah satu bentuk dukungan pemerintah pusat kepada DKI Jakarta, Rizal mengatakan, ingin mengembangkan wisata maritim di Kepulauan Seribu sesuai dengan cita-cita Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kita akan membantu Pemprov DKI Jakarta membangun bandara, pelabuhan, pembangkit listrik tenaga gas, penginapan sampai masalah sampah dan air bersih," ucap dia.

Kata Rizal, pemerintah akan memperpanjang landasan pacu bandar udara di Pulau Panjang dari 800 meter menjadi 1.500 meter. Infrastruktur tersebut, lanjutnya, akan dilengkapi dengan pembangunan beberapa pelabuhan di Kepulauan Seribu.

"Jadi pesawat terbang yang agak besar bisa masuk dan pengunjung langsung bisa naik yacht atau lainnya. Kita bangun pembangkit listrik, karena tidak mungkin daerah wisata gelap-gelapan serta tegas bagi siapapun yang buang sampah sembarangan dan merusak terumbu karang," tegas Rizal. (Fik/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini