Sukses

Komentar Rizal Ramli soal Tantangan JK Debat Proyek 35 Ribu MW

Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli menilai target proyek pembangkit listrik 35 ribu MW terlalu besar.

Liputan6.com, Jakarta - Kinerja pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) sedang terusik oleh komentar yang dilontarkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli dengan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla. Keduanya sedang terlibat perang argumen di media mengenai proyek pembangkit listrik 35 ribu Megawatt (MW).

Saat ditanyakan mengenai ajakan debat publik yang pernah dikatakan Menko Rizal Ramli kepada Wapres, Rizal hanya bisa menghindar dari kejaran awak media. Dia hanya melontarkan sedikit pernyataan.

"Telepon mas Adhie M Massardi, dia bikin tulisan bagus sekali soal ini," ucap dia saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (19/8/2015).

Adhie M Massardi merupakan Mantan Juru Bicara Presiden KH Abdurrahman Wahid. Adhie menuliskan jawaban atas pertanyaan mengenai kegaduhan di Kabinet pasca reshuffle.

Rizal Ramli mengkritisi program pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW) yang‎ dicanangkan Presiden Jokowi. Menurut dia, target pemerintah membangun proyek kelistrikan 35 ribu MW terlalu besar. Maka dari itu, pemerintah akan melakukan evaluasi atas target tersebut.

Wakil Presiden Jusuf Kalla pun menanggapi pernyataan menteri barunya tersebut dengan santai. JK meminta Rizal untuk terlebih dahulu memahami mengenai proyek tersebut sebelum menyampaikan pernyataan ke umum. Karena membangun pembangkit dengan kapasitas 50 ribu MW sangat mungkin dilakukan.

"Sebagai menteri harus pelajari dulu sebelum berkomentar. Memang tidak masuk akal (proyek pembangkit listrik 35 ribu MW) tapi menteri harus banyak akalnya. Kalau kurang akal, pasti tidak paham itu memang. Itu kalau mau 50 ribu MW pun bisa dibuat," kata JK di Gedung Nusantara IV Kompleks Parlemen.

Membalas pernyataan Wapres JK tersebut, Rizal meminta JK untuk menemuinya dan berdebat di depan umum mengenai program pembangkit listrik 35 ribu MW itu. (Fik/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.