Sukses

Anggota DPR Sindir Rizal Ramli `Obok-obok` Rencana Garuda

Pernyataan Rizal Ramli ini diharapkan tidak terulang kembali karena akan mengganggu kinerja BUMN.

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR, Endang Srikarti Handayani menyindir Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli yang telah ikut campur dalam persoalan rencana bisnis PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) untuk membeli pesawat.

Sindiran itu dilontarkan saat Rapat Kerja Pertanggungjawaban Laporan Keuangan Kementerian BUMN antara Menteri BUMN Rini Soemarno dengan Komisi VI DPR.

"Saya sangat prihatin dengan tetangga nan jauh di sana yang mengobok-obok rencana bisnis Garuda. Mengobok-obok habis gelap terbitlah terang (pembangkit listrik)," ujar Endang dari Fraksi Golongan Karya itu di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (20/8/2015) malam.

Dia menilai, pernyataan `mengobok-obok` ini diharapkan tidak terulang kembali karena akan mengganggu kinerja BUMN. "Kami sebagai anggota dewan Komisi VI Fraksi Golkar dari Dapil Jawa Tengah sangat prihatin, jangan sampai terjadi lagi karena dapat mengganggu kinerja BUMN," tegas Endang.

Seperti diketahui, Rizal Ramli meminta pemerintah selaku pemegang saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) membatalkan pembelian pesawat jenis Airbus A350. Rizal beralasan, langkah tersebut diambil supaya pemerintah tidak menderita rugi.

"Beberapa minggu lalu saya ketemu Presiden saya minta tolong. Saya tidak ingin Garuda Indonesia bangkrut lagi karena sebulan lalu pinjam US$ 44,5 miliar dari China Aviation Bank untuk membeli Airbus A350 sebanyak 30 buah," kata dia.

Dia menuturkan, pesawat itu hanya cocok untuk penerbangan jarak panjang seperti Jakarta-Amerika dan Jakarta-Eropa. Padahal, tingkat keterisian untuk rute tersebut minim.

"Itu hanya cocok Jakarta-Amerika dan Jakarta-Eropa. Pengalaman PT Garuda Indonesia Tbk selama ini punya Jakarta-Amsterdam dan Jakarta-London penumpangnya 30 persen," tutur Rizal.

Berkaca pada pengalaman rekan sewilayah Singapore Airlines yang memiliki rute sama. Dia mengatakan maskapai tersebut juga mengalami rugi. "Saya katakan pada Presiden, 'Mas Singapore Airlines sekarang babak belur," kata Rizal Ramli.

Karena itu, pihaknya meminta membatalkan pembelian tersebut dan fokus untuk penerbangan domestik dan Asia. "Saya minta batalkan pembelian itu ganti pesawat lebih rendah kelasnya. Kita kuasai dulu pasar domestik," ujar Rizal. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini