Sukses

Ini Cara Kerja Pembangkit Listrik dari Rumput Laut

Rumput laut yang dijadikan sumber energi pembangkit tersebut bukan rumput laut yang biasanya dikonsumsi.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia telah memulai membangun Pembangkit Listrik Tenaga Rumput Laut dengan kapasitas total 300 Mega Watt (MW), bagaimana cara kerja pembangkit tersebut?

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana mengatakan, Pembangkit Listrik Tenaga Rumput Laut termasuk ke dalam jenis pembangkit biogas. "Ini masuknya biogas," kata Rida, seperti yang dikutip di Jakarta, Jumat (21/8/2015).

Rumput laut sebagai sumber energi pembangkit diolah oleh mesin pemrosesan sehingga menghasilkan gas. Gas tersebut kemudian dijadikan bahan bakar untuk menggerakan turbin.

"Gas pake degester (mesin) keluarnya gas mau dipakai untuk BBG atau turbin gas keluarnya listrik, persis kalau ke situ, cuma bahan bakunya rumput laut," tuturnya.

Rida mengungkapkan, rumput laut yang dijadikan sumber energi pembangkit tersebut bukan rumput laut yang biasanya dikonsumsi, sehingga tidak mempengaruhi pasokan rumput laut untuk konsumsi.

"Rumput laut ini tidak untuk makanan. Jadi rumput laut khusus untuk pembangkit. Jadi tidak bertabrakan," tutupnya.

Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Rumput Laut dilakukan di Amurang, Minahasa Selatan. Pembangunan ini kerja sama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa Selatan dengan Konsorsium PT Pembangkit Jawa Bali- Ingenieursbureau De Raaij en Datema B.V- PT. Dutacipta Pakarperkasa.

Pembangkit ini berkapasitas 100 MW. Menyerap 300 orang tenaga kerja. Perkiraan nilai investasi pembangunan pembangkit 100 juta euro, Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mencapai 80 persen.

Pembangkit Listrik Tenaga Rumput Laut berikutnya akan dibangun di Madura. Pembangunan dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur dengan Konsorsium PT Pembangkit Jawa Bali- Ingenieursbureau De Raaij en Datema B.V- PT. Dutacipta Pakarperkasa. (Pew/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.