Sukses

Jalan Tol Solo-Kertosono Siap Dibangun

Langkah ini merupakan komitmen pemerintah dalam mempercepat pembangunan prasarana infrastruktur yang dicanangkan Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan penandatanganan paket kontrak pembangunan jalan tol Solo-Kertosono, Jawa Tengah phase Saradan-Kertosono dengan nilai investasi sebesar Rp 3,15 triliun.

"Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan langkah ini merupakan komitmen pemerintah dalam mempercepat pembangunan prasarana infrastruktur yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui program Nawacita.

"Jalan tol Solo-Kertosono merupakan bagian dari jalan Trans Jawa yang bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan kapasitas jaringan jalan yang melayani lalu lintas di koridor Trans Jawa," ujarnya di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (21/8/2015).

Paket pekerjaan jalan tol ini phase 1 sepanjang 37,39 kilometer pada ruas Saradan-Kertsono dilaksanakan dengan dana China dan APBN. Basuki menjelaskan, sebagian investasi pembangunan proyek ini berasal dari pinjaman China, melalui China Road and Bridge Corporation (CRBC).

"Karena IRR-nya (internal rate of return) tidak sebesar untuk bisnis sehingg ada APBN, bisnis (swasta) dan loan. Ini bagian dari loan itu 38 km," katanya.

Meski melibatkan China, namun Basuki memastikan bahwa seluruh pengerjaan proyek ini dan bahan baku yang digunakan berasal dari Indonesia.

"Kalau Jembatan Suramadu banyak pekerja China. Tapi untuk ini nggak ada, pekerja 100 persen Indonesia. TKDN (tingkat kandungan dalam negeri) 100 persen Indonesia," jelas dia.

Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hediyanto Husaini mengungkapkan, konstruksi tol sepanjang 178,4 km ini terbagi menjadi tiga bagian pelaksanaan. Ruas Colomadu-Karanganyar sepanjang 20,9 km dengan dana APBN Kementerian PUPR.

Ruas Karanganyar-Saradan sepanjang 118,71 km menggunakan dana Jasa Marga dan Waskita. Sedangkan ruas Saradan-Kertosono 38,82 km mengunakan APBN dan pinjaman China.

"Khusus untuk Saradan-Kertosono pembangunannya terdiri dari 1,43 km dibangun dengan dana APBN Kementerian PUPR dan konstruksi 37,79 km memakai pendanaan APBN dan pinjaman China yang hari ini paket kontraknya ditandatangani," tandasnya. (Dny/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini