Sukses

Investor Asing Lepas Saham Rp 4,3 Triliun Sepanjang 2015

Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 770,1 miliar pada Jumat 21 Agustus 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cukup tertekan sepanjang pekan ini dengan susut sebesar 5,44 persen. IHSG pun merosot 2,38 persen menjadi 4.335,95 pada penutupan perdagangan saham Jumat 21 Agustus 2015.

IHSG tertekan itu didorong dari aksi jual investor asing mencapai Rp 770,1 miliar. Investor asing pun mencatatkan aksi jual mencapai Rp 4,37 triliun sepanjang 2015. Demikian mengutip dari data Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (23/8/2015).

Kepala Riset PT Bahana Securities, Harry Su menuturkan meski investor asing melakukan aksi jual tetapi secara jangka panjang pasar modal Indonesia masih menarik bagi investor asing. Saat ini investor asing melakukan penyesuaian portofolio dalam jangka pendek karena masih banyak kinerja keuangan perusahaan yang turun.

"Saya rasa masih secara long term tapi harus ada portofolio adjustment short term karena banyak earning dowgrades," ujar Harry saat dihubungi Liputan6.com.

Total emisi obligasi dan sukuk korporasi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) berjumlah 36 emisi dengan nilai Rp 47,07 triliun pada 2015. Dari sisi nilai emisi, jumlah total emisi obligasi dan sukuk korporasi hingga akhir pekan ini (year do date) telah melampaui pencapaian sepanjang 2014 dengan total nilai emisi Rp 46,84 triliun dari hasil penerbitan 49 obligasi dan sukuk.

Dengan demikian, total nilai emisi obligasi dan sukuk hingga berjumlah 271 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp 246,66 triliun dan US$ 100 juta yang diterbitkan oleh 104 emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 96 seri dengan nilai nominal Rp 1.367,8 triliun dan lima efek beragun aset (EBA) senilai Rp 2,71 triliun.

Sedangkan data emiten baru yang sudah tercatat di pasar modal ada 12 emiten dengan nilai emisi Rp 9,02 triliun. Sepanjang 2014, ada 24 emiten yang mencatatkan saham di BEI dengan nilai emisi Rp 9,12 triliun.

Sebelumnya pada 17 Agustus 2015, PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), salah satu perusahaan tercatat di BEI membukakan rekenning efek untuk 10.000 pegawainya. Kegiatan itu dicatatkan pada Museum Rekor Indonesia sebagai penciptaan investor saham baru terbanyak dalam satu perusahaan. (Ahm/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.