Sukses

Gerak Rupiah Jadi Beban IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 4.270-4.474 pada perdagangan saham Senin pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Dampak kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan sentimen negatif dari global diperkirakan masih membayangi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di awal pekan ini.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan IHSG bergerak dalam tekanan dan dinaungi terus oleh aliran dana investor asing yang keluar dari bursa saham. Dampak kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi dan beberapa sentimen negatif lainnya masih membayangi.

"Support saat ini berada di level 4.270 dengan target resistace terdekat di level 4.474. Hari ini IHSG berpotensi tertekan," ujar William dalam ulasannya, Senin (24/8/2015).

Hal senada disebutkan dalam riset PT Sinarmas Sekuritas. IHSG akan bergerak melemah di kisaran 4.286-4.358 pada perdagangan saham Senin pekan ini.

Pengamat pasar modal Alfred Nainggolan juga memprediksi gerak IHSG masih akan tertekan di awal pekan ini. Hal itu dipengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih merosot. Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah berada di kisaran 13.895 per dolar AS pada Jumat 21 Agustus 2015 dari periode Kamis 20 Agustus 2015 di kisaran 13.838 per dolar AS.

"Begitu rupiah mendekati 14.000 per dolar AS pelaku pasar melihat belum ada intervensi BI. Pelaku pasar khawatir rupiah tembus 14.000 sehingga psikologisnya sangat berat. Jadi IHSG sulit berbalik arah," ujar Alfred saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, nilai transaksi harian saham tipis juga membuat volatilitas IHSG semakin besar. Ada potensi IHSG melemah sekitar 20-40 poin. "IHSG akan menguji level support 4.300-4.385 di awal pekan," kata Alfred.

Rekomendasi Saham

William memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar pada perdagangan saham Senin pekan ini. Saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT PP Tbk (PTPP), dan PT Kalbe Farma Tbk.

Sedangkan dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan saham-saham yang dapat diakumulai yaitu saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Nippon Indosari Tbk (ROTI).

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat 21 Agustus 2015 IHSG melemah 105,95 poin (2,39 persen) ke level 4.335,95. Indeks saham LQ45 tergelincir 2,77 persen ke level 727,22. (Ahm/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.