Sukses

Permintaan Rumah Murah Tetap Tinggi Meski Ekonomi Melambat

Pemerintah akan meningkatkan anggaran subsidi fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan pada tahun depan.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menggenjot program satu juta rumah untuk masyarakat yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menteri PUPR, Basuki Hadimoljono mengatakan program ini merupakan bagian dari target pemerintah menurunan tingkat backlog rumah di Indonesia.

"Program satu juta rumah bukan hanya retorika tapi program dari Pak Presiden. Program-program yang dicanangkan harus bisa dirasakan oleh rakyat," ujar Basuki di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (24/8/2015).

Dia menjelaskan, meski kondisi ekonomi tengah memburuk, namun permintaan akan properti terutama untuk golongan menengah ke bawah tetap tinggi.

"Satu juta rumah tetap dibutuhkan meski katanya ekonomi sedang melemah, karena permintaan MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) tetap tinggi. Meski REI menyatakan permintaan rumah ditingkat menengah ke atas menurun, tapi yang ke bawah masih tinggi sehingga program satu juta rumah ini tetap dibutuhkan," jelas dia.

Guna mendorong kepemilikan rumah bagi masyarakat menengah ke bawah ini, pada tahun depan, lanjut Basuki, pemerintah siap meningkatkan anggaran untuk subsidi FLPP (fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan) menjadi dua kali lipat.

"FLPP sebesar Rp 5,1 triliun sudah habis terserap pada Juli 2015 untuk 68 ribu rumah. Tahun depan akan di-double-kan FLPP-nya meski pasti tetap tidak akan mencukupi. Oleh sebab itu, inovasi pembiayaa rumah masih harus terus digali," kata Basuki. (Dny/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.